Tradisi Belokaan Jelang Ramadhan Warga Desa Tanjung Pinang Ogan Ilir, Masih Terus Dijaga

Tradisi Belokaan Jelang Ramadhan Warga Desa Tanjung Pinang Ogan Ilir, Masih Terus Dijaga

Tradisi belokaan menjelang Ramadhan warga Desa Tanjung Pinang Ogan Ilir, yang masih terus dijaga. -Hetty-

OGAN ILIR, SUMEKS.CO - Warga Desa Tanjung Pinang Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, memiliki tradisi turun temurun yang masih dijaga hingga saat ini.

Tradisi tersebut dinamakan belokaan, atau kegiatan kumpul-kumpul yang dilakukan para kaum hawa baik ibu-ibu maupun remaja putri di desa tersebut.

Belokaan ini biasanya dilakukan di sebuah kebun atau tempat wisata alam, baik yang berada di desa tersebut maupun luar desa. Seperti, kawasan Tanjung Senai Indralaya Ogan Ilir.

Tradisi belokaan ini dilakukan para ibu-ibu maupun remaja putri Desa Tanjung Pinang pada H-1 bulan suci Ramadhan. Saat belokaan, mereka membawa makanan yang kemudian disantap bersama-sama.

BACA JUGA:Tradisi Sambut Bulan Suci Ramadan, Ribuan Warga Desa Tanjung Atap Barat Ogan Ilir Gelar Pawai Obor

"Hampir seluruh warga menggelar belokaan ini dengan lokasi yang dipilih masing-masing, sesuai selera," ungkap Deni, salah seorang warga kepada SUMEKS.CO, Rabu, 22 Maret 2023.

Kali ini, Deni bersama para tetangganya melaksanakan belokaan di kawasan Tanjung Senai Indralaya. Sengaja dipilih kawasan Tanjung Senai Indralaya, karena menurut Deni, lokasinya sangat indah.

"Enak disini suasananya. Banyak spot-spot untuk foto, cocok juga untuk anak-anak. Karena, kami disini juga membawa anak-anak," lanjutnya.

Selain untuk menikmati alam, belokaan ini kata Deni, bertujuan untuk meningkatkan tali silaturahmi antar warga terutama antar tetangga menjelang ibadah suci Ramadhan.

BACA JUGA:Bupati Ogan Ilir Lantik 53 CPNS Kabupaten Ogan Ilir Jadi PNS

"Sebelum menjalankan ibadah puasa selama satu bulan lamanya, tentu kita sesama tetangga haruslah mempererat tali silaturahim," katanya lagi.

Adapun panganan yang biasa dibawa saat belokaan, yakni, tekwan, pempek, bahkan ada juga nasi beserta lauk pauknya. Makanan tersebut dimakan secara bersama-sama dengan cara dihidangkan.

Selain kawasan Tanjung Senai Indralaya yang menjadi lokasi belokaan, sebagian ibu-ibu dan remaja putri Desa Tanjung Pinang juga memanfaatkan kebun karet milik warga untuk tujuan lokasi belokaan.

Belokaan biasa dilakukan pada saat menjelang makan siang ataupun menjelang sore. Terlebih pada waktu menjelang sore, dimana cuaca sudah tidak terik lagi.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: