Suku Anak Dalam Konon Keturunan Laskar Kerajaan Jambi dan Kesultanan Palembang, Paska Perang Menetap di Hutan
Suku anak dalam konon keturunan laskar kerajaan Jambi dan kesultanan Palembang, paska perang menetap di hutan. Tampak tiga warga SAD. foto: zulqarnaen/sumeks.co--
Alhasil, keduanya saling bertempur. Perang itu terjadi di Air Hitam pada 1629. Dari sana, ada sisa-sisa yang masih hidup. Kemudian berdiam di hutan rimba. Lalu, terbagi menjadi dua kelompk
Departemen Sosial menyebut, kelompok pertama adalah yang memiliki adat istiadat, ciri-ciri fisik dan menggunakan bahasa yang berbeda. Tempat tinggal kedua masyarakat Anak Dalam ini pun berbeda.
Mereka tinggal di hutan belantara Musi Rawas, Sumatera Selatan, berbicara dengan bahasa Melayu. Mereka berkulit kuning dan memiliki ciri fisik seperti ras Mongoloid, hampir sama dengan orang Palembang saat ini. Dipercaya bahwa mereka adalah keturunan dari masyarakat Kesultanan Palembang.
Sementara itu, Suku Anak Dalam yang mendiami kawasan hutan Jambi memiliki ciri fisik rambut ikal, kulit sawo matang, dan bentuk mata yang menjorok ke dalam. Kelompok ini tergolong ras Wedoid, yaitu campuran Wedda dan Negrito. Kelompok etnis ini kemungkinan adalah keturunan Kerajaan Jambi.
Versi lainnya. Sebagian Orang Rimba meyakini bahwa mereka berasal dari kerajaan pagaruyung.
Sejumlah pasukan diutus raja pagaruyung untuk melakukan perjalanan ke Jambi mengemban misi kerajaan, namun gagal menjalankan misinya.
Tapi untuk kembali ke pagaruyung mereka malu, sehingga memilih melarikan diri ke hutan. Dan kemudian berkembang membentuk kelompok-kelompok sendiri.
Adapun versi keduanya yang menceritakan bahwa Suku Anak Dalam merupakan keturunan asli dari masyarakat Pagaruyung, Sumatera Barat. Para leluhurnya diketahui hidup nomaden dengan tujuan mencari berbagai sumber makanan sebagai cara untuk bertahan hidup.
Selain itu, tujuan migrasi juga dikabarkan karena masalah keamanan yang tidak kondusif bagi adatnya sendiri. Namun mereka sekarang lebih memilih menetap agar lebih mudah menghidup keluarga dan masyaraktanya sendiri.
Memang, terdapat dua versi yang menjadi rujukan dalam perkembangan Suku Anak Dalam sesuai hasil prariset sebelumnya. Versi pertama datang dengan mengisahkan bahwa kehidupan suku terdahulunya adalah Maalau Sesat. Mereka diketahui meninggalkan keluarga asli karena berselisih paham, sehingga lebih memilih pergi ke hutam rimba dekat dengan Air Hitam bernama Puyang Segayo.
Versi lainnya menyebutkan Orang Rimba berasal dari sisa sisa pasukan kerajaan Sriwijaya yang kalah berperang melawan Belanda, dan kemudian melarikan diri ke hutan.
Versi lainnya menyebutkan kelompok ini berasal dari buah gelumpang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: