Guguk Palembang, ini Sejarahnya
Jembatan Ampera Palembang. --
PALEMBANG, SUMEKS.CO - Warga keturunan asli Palembang yang bermukim di satu wilayah perkampungan, rupanya punya sebutan yang tergolong unik yakni disebut dengan istilah "Guguk".
Guguk sebagaimana dikutip dari malaya.go.id yang ditulis oleh Kemas Andi Syarifuddin, berasal dari kosakata Jawi-Kawi yakni Gugu yang diartikan diturut, diindahkan.
Pemberian istilah Guguk pada sebuah pemukiman di Kota Palembang sendiri, menurut catatan sejarahnya telah ada jauh sebelum masa kolonial Belanda yang menandai suatu perkampungan itu dengan penomoran.
Penomoran yang menandai suatu perkampungan pada zaman kolonial Belanda itu diantaranya, 1 Ilir, 2 Ilir dan seterusnya untuk wilayah Seberang Ilir, dan 1 Ulu, 2 Ulu dan seterusnya di wilayah perkampungan Seberang Ulu.
BACA JUGA:Warga Palembang Belum Vaksin AntiCOVID-19? Silahkan Datang ke Puskesmas Berikut
Sementara, Guguk sendiri konon telah ada sejak zaman Kesultanan Palembang Darussalam.
Yang mana saat itu pemukiman warga masyarakat asli Palembang, dibentuk sesuai sistem struktur masyarakat tradisional setempat, yang mempunyai tugas dan fungsinya masing-masing.
Sedikitnya, ada tiga sektor Guguk menurut sifatnya yaitu sektor profesi (jabatan), sektor usaha dan sektor fungsinya.
Berikut nama guguk dalam suatu perkampungan, yang biasanya dipimpin oleh seseorang yang mempunyai kriteria kebangsawanan.
BACA JUGA:PN Palembang Gencar Sosialisasi E-Berpadu, Klaim Pangkas Birokrasi
1. Guguk berdasarkan profesi atau jabatan.
- Guguk Keraton yakni perkampungan tempat tinggal Keratuan atau Raja Istana.
- Guguk Keputren yakni tempat tinggal para Puteri raja dalam keraton.
- Kebumen yaitu tempat tinggal para para Mangkubumi atau Perdana Menteri pada masa kerajaan, yang banyak di Sayangan dan 16 Ilir Kota Palembang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: