Kemplang Panggang Pasir dari Ogan Ilir, Lebih Renyah dan Miliki Cita Rasa yang Khas
Kemplang panggang pasir hanya dapat ditemukan di Kabupaten Ogan Ilir, salah satunya di Kecamatan Tanjung Batu. Pasir yang digunakan untuk memanggang kemplang haruslah pasir pilihan yang diambil dari telaga.-Foto: Hetty/sumeks.co-
OGAN ILIR, SUMEKS.CO - Kemplang, mungkin lebih dikenal sebagai panganan khas dari Kota Palembang. Namun, sejumlah daerah di Provinsi Sumatra Selatan, juga merupakan sentra pembuatan Kemplang.
Kemplang-kemplang yang dihasilkan oleh daerah-daerah di Provinsi Sumsel ini, juga memiliki ciri khas dan cita rasa yang berbeda-beda. Seperti di Kabupaten Ogan Ilir, sebagian besar kemplang yang diproduksi itu berasal dari ikan sungai.
Kemplang Ogan Ilir sendiri memiliki ciri khas tersendiri. Selain bahan bakunya berasal dari ikan sungai, namun Kemplang Ogan Ilir juga memiliki beragam jenis kalau dilihat dari jenis olahan. Antara lain, kemplang panggang, kemplang goreng, kemplang rebus, dan kemplang pasir.
Khusus untuk kemplang pasir, mungkin tidak dapat ditemukan di daerah lain. Karena, kemplang pasir hanya bisa dijumpai di wilayah Ogan Ilir. Seperti di Kecamatan Tanjung Batu, Desa Tebing Gerinting, dan Tanjung Sejaro.
Mungkin tak banyak yang mengetahui, kemplang pasir adalah kemplang yang pengolahannya menggunakan pasir pilihan. Pasir ini didapatkan warga dari telaga saat kondisi air sedang naik.
BACA JUGA:Resep Membuat Pendap, Makanan Tradisional Khas Bengkulu
Adapun cara memanggang kemplang dengan pasir, yakni, kemplang mentah yang dipanggang dengan menggunakan pasir yang higienis.
Tak butuh waktu lama untuk membuat kemplang mentah menjadi mekar sempurna. Yang harus diperhatikan adalah pasir pilihan tersebut sebelumnya dipanaskan dengan bara api secukupnya.
"Setelah panas pasir cukup, barulah kemplang mentah ini dimasukkan satu per satu," kata Hoiriyah, salah satu penjual kemplang di Kelurahan Tanjung Batu kepada SUMEKS.CO, Jumat, 2 Desember 2022.
Kemplang kemudian di bolak balik sembari ditekan-tekan dengan menggunakan dua buah kayu. Setelah mengembang sempurna dan dirasa sudah tidak mentah, kemplang lalu diangkat.
Menurut Hoiriyah, untuk kemplang mentah dibelinya dari Desa Tebing Gerinting. Setelah diolah menjadi kemplang panggang pasir, lalu dijualnya kepada warga sekitar. Harga per keping kemplang pasir dijualnya hanya Rp 500.
"Alhamdulillah, setiap harinya bisa ribuan keping terjual," ungkapnya.
BACA JUGA:Link Live Streaming dan Preview Ghana vs Uruguay: Black Stars Incar Kemenangan
Ditambahkan Hoiriyah, memanggang kemplang dengan pasir merupakan tradisi turun-temurun masyarakat di beberapa wilayah di Ogan Ilir dan sekitarnya, termasuk di Desa Tanjung Gelam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: