AK Gani, Menetap di Palembang Sejak Ayahnya Pindah Tugas ke Mesuji, OKI
dr Adena Kapau Gani.--dok:sumeks.co
Masa setelah pendudukan Jepang di Indonesia, pada 1942, Gani menolak untuk berkolaborasi. Oleh karena itu Dia ditangkap.
BACA JUGA:Dr dr R Soeharto Sastrosoeyoso Juga Pendiri dan Ketua Pertama PKBI
Terakhir, AK Gani berpangkat Mayor Jenderal TNI (Purn.) Juga seorang dokter, politisi, dan tokoh militer Indonesia.
Pernah menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri pada Kabinet Amir Sjarifuddin I dan Kabinet Amir Sjarifuddin II pada pemerintahan orde lama.
Setelah revolusi berakhir pada tahun 1949, AK Gani menjadi Gubernur Militer Sumatra Selatan. Pada tahun 1954, diangkat menjadi rektor Universitas Sriwijaya di Palembang.
AK Gani tetap aktif dan tinggal di Sumatra Selatan hingga wafat pada tanggal 23 Desember 1968. Makamnya di Taman Pemakaman Pahlawan Ksatria Setya Siguntang di Palembang.
AK Gani meninggalkan seorang istri Masturah, dan tidak mempunyai anak hingga akhir hayatnya.
BACA JUGA:Catatan Sejarah, Peran dr AK Gani dalam Sumpah Pemuda
Untuk mengenang jasa-jasanya, pada 9 November 2007 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan gelar Pahlawan Nasional Indonesia kepada AK Gani.
Gelar ini diterimanya bersama dengan Slamet Rijadi, Ida Anak Agung Gde Agung, dan Moestopo berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 66/2007 TK.
AK Gani juga mendapatkan tanda kehormatan lainnya dari Presiden Soeharto. Selain itu namanya juga diabadikan sebagai nama rumah sakit, Rumah Sakit AK Gani dan nama ruas jalan beberapa kota di Indonesia.
Terdapat juga Museum Dr AK Gani yang terletak, Jl MP Mangkunegara, Kecamatan Sako, Kota Palembang.
BACA JUGA:Ini Cara Museum AK Gani Peringati Detik-Detik Proklamasi
Rumah Sakit AK Gani
Rumah Sakit TK II Dr AK Gani berada di Kota Palembang Sumatera Selatan menempati bangunan tua peninggalan kolonial Belanda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: