7 Fakta SMB II, Sosok Gagah Ahli Perang Hingga Diabadikan Dalam Pecahan Uang Rp10 Ribu
Sultan Mahmud Badaruddin 2.--dok : sumeks.co
PALEMBANG, SUMEKS.CO - Pada awal tahun 2022 lalu, uang pecahan Rp10 ribu emisi tahun 2005, bergambar pahlawan nasional Sultan Mahmud Badaruddin II diganti dengan gambar pahlawan nasional Frans Kaisiepo.
Namun, tahukah kamu beberapa fakta tentang Sultan Mahmud Badarudin II hingga disebut sebagai salah satu pahlawan nasional Republik Indonesia hingga gambarnya diabadikan dalam bentuk pecahan mata uang Rupiah.
Berikut fakta tentang Sultan Mahmud Badaruddin II, yang di kutip dari berbagai sumber informasi.
1. Sosok pejuang bangsa khususnya pada masa Kesultanan Palembang Darussalam.
BACA JUGA:Lawang Borotan, Pintu Keluar Sultan Mahmud Badaruddin II Saat Hendak Diasingkan ke Ternate
Sultan Mahmud Badaruddin II atau lebih dikenal dengan SMB II, berdasarkan catatannya lahir pada tahun 1767 dengan nama aslinya Raden Hasan Pangeran Ratu.
Ia memimpin Kesultanan Palembang Darussalam selama dua periode yakni tahun 1803-1813 dan 1818-1821, menggantikan posisi ayahnya Sultan Muhammad Bahauddin pada tahun 1776-1803.
SMB II wafat di Ternate pada tahun 1852, semasa hidup SMB II dikenal sebagai sosok pejuang yang menjaga bangsa khususnya di Bumi Sriwijaya melawan Belanda dan Inggris.
2. Dianugerahi sebagai Pahlawan Nasional.
Karena berkat kegigihannya melawan dan mengusir dua kolonial dimasa penjajahan, akhirnya pada tahun 1984 SMB II dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden RI.
BACA JUGA: Sultan Mahmud Badaruddin II, Sultan Palembang yang Sangat Ditakuti dan Disegani Inggris
Pemerintah saat itu memberikan gelar sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI No 063/TK/1984.
3. Lukisan bergambar SMB II diabadikan dalam pecahan Rp10 ribu.
Wajah bergambar SMB II dijadikan salah satu pecahan mata uang yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia pada tanggal 20 Oktober 2005, berwarna merah dan kemudian berganti berwarna ungu.
Tidak hanya itu, selain bergambar Pahlawan dari Kesultanan Palembang Darussalam, pada sisi sebelah pecahan mata uang Rp10 ribu juga diabadikan rumah Limas yang merupakan adat Provinsi Sumatera Selatan.
BACA JUGA:Siapa Sultan Mahmud Badaruddin I yang Dimakamkan di Kawah Tengkurep Palembang?
4. SMB II dilukis oleh lima seniman.
Konon, gambar SMB II yang dikenal saat ini merupakan hasil karya dari lima orang seniman lukis pada masanya.
"Berdasarkan cerita Mang amin, kepala Museum SMB II Palembang gambar SMB II lahir atas bantuan jasa pelukis yakni Manaf, Suharno, Hartopo dan Nuramiyan," kata sejarahwan Kemas A.R Panji sebagaimana dikutip dari idntime.news terbit 4 Agustus 2020.
5. Gambar SMB II hasil penelaahan sejarah.
Ide gambar SMB II yang dibuat para seniman lukis kala itu tercetus dari hasil penelaahan buku sejarah.
BACA JUGA:Wako Palembang Shalat Ied di Masjid Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo
Yang mana dari hasil kajian buku sejarah itu, sosok SMB II adalah sosok pria yang berusia sekira 43-45 tahun, berkumis tipis, beralis tebal, memiliki janggut dan berwajah garang.
Selain itu, memakai pakaian khasa adat provinsi Sumatera Selatan atau kebaya panjang.
Konon, pembuatan lukisan SMB II berlangsung singkat, dikarenakan saat itu pemerintah Provinsi Sumatera Selatan memberikan waktu hanya 22 hari bagi pelukis untuk menyelesaikan gambar atau foto SMB II.
6. Sosok yang gambar SMB II mencerminkan ahli perang pada masa Kesultanan Palembang Darussalam.
BACA JUGA:Sedang Jadi Tren, Ini 4 Tempat Cucian Mobil Tanpa Sentuh Rekomendasi di Kota Palembang
Berdasarkan literasi yang ada dan ciri yang didapatkan, para seniman lukis saat itu berusaha keras membayangkan sosok SMB II adalah sosok yang gagah di medan perang.
Untuk itu, para pelukis memahami karakteristik seputar SMB II dengan menambahkan aksen, menggunakan tanjak, senjata keris Palembang serta ikat pinggang bermotif kembang cengkeh pada pakaian berwarna hijau.
7. Selain nama bandara, SMB II diabadikan nama jalan dan Museum.
Sebagai salah satu Pahlawan Nasional, nama besar SMB II turut diabadikan menjadi nama bandara, nama salah satu jalan serta nama museum di Kota Palembang.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: