Catat Ya, Karaoke di Bengkulu Bukan Punya Ayu Ting Ting

Catat Ya, Karaoke di Bengkulu Bukan Punya Ayu Ting Ting

Ayu Ting Ting. (Imam Husein/Jawa Pos)--

SUMEKS.CO- BENGKULU - Salah satu tempat karaoke di Bengkulu kini menjadi sorotan banyak pihak usai terjadinya insiden pengunjung meninggal dunia. Hal itu terjadi setelah mereka mengonsumsi miras oplosan di tempat karaoke tersebut. Ternyata sang pemilik karaoke bukan Ayu Ting Ting sebagaimana santer beredar dalam pemberitaan media.

Pemilik asli tempat karaoke tersebut adalah suami dari artis Angelica Simperler, Rico Hidros. Ayu Ting Ting hanya sebagai brand ambassador saja. Didampingi Angelica Simperler, Rico Hidros akhirnya angkat bicara. Dia menyayangkan adanya laporan polisi dialamatkan kepada pelantun Geboy Mujaer dan Sambalado oleh salah satu keluarga korban.

BACA JUGA:Setelah Karaoke Ayu Ting Ting, Giliran Cassablanca Dipasang Police Line

“Ayu Ring Ting nggak tahu apa-apa. Ayu itu cuma brand ambassador, saya pemiliknya. Harusnya ke saya saja sebagai pemilik brand dan manajemen kalau mau dilaporkan, bukan ke Ayu Ting Ting. Tapi mungkin keluarga korban tidak tahu. Mereka pikir Ayu Ting Ting yang punya brand,” kata Rico Hidros saat ditemui di bilangan Antasari, Jakarta Selatan, Sabtu (9/7).

Rico Hidros lantas memberikan penjelasan terkait  tewasnya pengunjung tempat karaokenya usai menenggak miras oplosan. Menurutnya, yang meninggal dunia bukan 2 orang, melainkan jumlahnya ada 3 orang.

“Yang meninggal ada 3 korban, 2 perempuan dan 1 laki-laki. Semuanya itu bukan meninggal di outlet, tapi di luar dari outlet. Mereka karaokean hari Kamis, ada yang meninggal hari Jumat sama Sabtu,” tuturnya.

BACA JUGA:Pemandu Lagu Tewas Usai Tenggak Miras Oplosan, Keluarga Laporkan Karaoke Ayu TIng-ting

Rico Hidros membenarkan korban yang meninggal dunia itu mengonsumsi miras di dalam ouet karaokenya. Dia pun mengaku akan menelusuri lebih lanjut kasus ini soal kemungkinan ada oknum pekerja yang main mata sehingga miras oplosan itu bisa masuk ke tempat karaokenya.

Menurutnya, di dalam kontrak terdapat aturan tertulis secara ketat mengatur kewajiban dan larangan bagi outlet di daerah untuk mematuhi semua aturan tanpa kompromi, sebagaimana telah ditetapkan pusat. Namun sayangnya outlet di Bengkulu kecolongan.

“Saya tadi kontak kontakan sama pihak sana, ada bukti CCTV  saat tamu itu masuk, saat minuman itu dibawa masuk menggunakan kantong plastik, dan saat tamu check out,” jelasnya.

Rico Hidros mengaku akan terbang ke Bengkulu dalam waktu dekat untuk melakukan penelusuran lebih lanjut. Selain itu, dia juga ingin bertemu secara langsung dengan keluarga korban. “Mudah-mudahan bisa ketemu sama keluarga, mudah-mudahan pihak keluarga diberikan kesabaran dan ketabahan,” jelasnya. (jawapos)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: