FKPT Sumsel Paparkan Peran Strategis di Depan 500 Mahasiswa Unsri Demi Cegah Radikalisme di Era Digital

FKPT Sumsel Paparkan Peran Strategis di Depan 500 Mahasiswa Unsri Demi Cegah Radikalisme di Era Digital

Dr. Isabella, S.IP, M.Si yang juga sekaligus sebagai Kabid Pengkajian dan penelitian Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sumsel. -foto:doksumeksco-

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Sebanyak 500 mahasiswa Unsri mengikuti seminar Membangun Generasi Muda yang Berjiwa Nasionalisme dengan Penguatan Karakter Kebangsaan Mahasiswa, 29 September 2025 di Unsri

 “Di era digital yang penuh tantangan, mahasiswa harus menjadi benteng pertama dalam mencegah penyebaran paham radikal dan intoleransi,'' papar salah satu narasumber Dr. Isabella, S.IP, M.Si yang juga sekaligus sebagai Kabid Pengkajian dan penelitian Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sumsel.

Menurut Dosen UIGM itu langkah pencegahan dapat diperkuat melalui literasi digital dan penguatan wawasan kebangsaan adalah kunci untuk membangun kelembagaan yang kuat dan damai, yang sejalan dengan semangat SDGs,” ujarnya.

Seminar kebangsaan sebagai bentuk kontrobusi nyata terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 16 tentang Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh yang digelar Direktorat Binmas Polda Sumatera Selatan.

BACA JUGA:Infinix Zero 5G, Smartphone Kencang dengan Tampilan yang Bikin Pede!

BACA JUGA:Rahasia Orang Jepang Berumur Panjang, Ternyata Cukup Rutin Konsumsi Ini

Dalam pemaparannya yang bertajuk “Pencegahan Radikalisme di Era Digital: Peran Strategis Generasi Muda”, Dr. Isabella menekankan pentingnya peran aktif kaum muda sebagai agen perdamaian.

Kegiatan ini tidak hanya berupa pemaparan materi, tetapi juga diskusi interaktif yang menunjukkan tingginya antusiasme dan kepedulian mahasiswa terhadap isu-isu kebangsaan dan perdamaian.

Turut hadir sebagai narasumber, perwakilan dari Kesbangpol Provinsi Sumsel serta seorang mantan napiter (narapidana terorisme) yang memberikan perspektif unik tentang proses deradikalisasi.

Melalui kegiatan ini, terlihat komitmen kuat untuk membangun sinergi antara institusi pendidikan, kepolisian, dan lembaga masyarakat dalam menciptakan lingkungan kampus yang damai, aman, inklusif, dan bebas dari kekerasan.

BACA JUGA:Tuduh Siswa Konsumsi Narkoba dan Ancam Diberhentikan, Oknum Guru SMK di Palembang Dilaporkan

BACA JUGA:Pria di Palembang Terekam Kamera CCTV Gasak Motor Mantan Istri, Masuk Rumah dari Jendela

Rekomendasi untuk kegiatan lanjutan seperti workshop dan optimalisasi media sosial untuk kampanye anti-radikalisme pun disepakati sebagai langkah konkret ke depan.

“Kami berharap, seminar ini bukan akhir, tetapi awal dari gerakan kolektif untuk memperkuat pilar-pilar perdamaian dan keadilan di tengah masyarakat, dimulai dari lingkungan kampus,” tutup Dr. Isabella.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait