Peltu Heri Lubis Merengek Minta Maaf, Istri Kapolsek Negara Batin: Tidak Ada Maaf, Harus Dihukum Mati!

Peltu Heri Lubis Merengek Minta Maaf, Istri Kapolsek Negara Batin: Tidak Ada Maaf, Harus Dihukum Mati!

Peltu Heri Lubis Merengek Minta Maaf, Istri Kapolsek Negara Batin: Tidak Ada Maaf, Harus Dihukum Mati.-Foto: Fadli/sumeks.co -

Tak hanya menyampaikan penyesalan, Heri Lubis juga membeberkan fakta penting dalam kesaksiannya. Ia mengaku berada di lokasi saat tragedi penembakan terjadi.

Menurutnya, penembakan dilakukan oleh terdakwa utama, Kopda Bazarsah, dengan menggunakan senjata api laras panjang jenis SS-1 yang telah dimodifikasi secara ilegal.

"Senjata itu jelas berpeluru tajam dan saya pernah melihat sendiri bagaimana terdakwa menembakkannya ke pohon," ungkapnya.

BACA JUGA:Sidang Perdana Oknum TNI Penembak Kapolsek Negara Batin Digelar Hari Ini di Pengadilan Militer Palembang

BACA JUGA: Tiba di Kampung Halaman, Jenazah Kapolsek Negara Batin yang Gugur di Way Kanan Disambut Tangis Keluarga

Tindakan brutal tersebut menewaskan Kapolsek Negara Batin, AKP Lusiyanto, yang saat itu tengah memimpin penggerebekan arena perjudian di wilayah hukumnya. 

Tragedi itu menyisakan duka mendalam bagi institusi kepolisian, rekan-rekan korban, dan terutama keluarga yang ditinggalkan.

Namun, permintaan maaf Heri Lubis tampaknya tak menggoyahkan pendirian keluarga korban. Dengan suara lantang dan penuh emosi, istri almarhum, Sasnia, menolak permintaan maaf tersebut secara tegas.

"Kami seluruh keluarga tidak akan pernah memaafkan. Apa pun alasannya, mereka (para pelaku) harus dihukum mati!" ujar Sasnia tegas saat diwawancarai di sela skorsing sidang.

BACA JUGA:Rekam Jejak Kapolsek Negara Batin dan 2 Anggotanya yang Ditembak Oknum TNI, Saat Gerebek Judi Sabung Ayam

BACA JUGA:HARU, Kapolsek Negara Batin Dimakamkan di Kampung Halaman Sumber Harjo Buay Madang Timur OKU Timur

Sasnia, yang hadir mengenakan pakaian serba hitam, mengungkapkan bahwa luka yang ditinggalkan tak akan pernah sembuh. 

"Suami saya gugur saat menjalankan tugas negara. Dia tidak layak mati dengan cara seperti itu," tambahnya dengan mata berkaca-kaca.

Sidang yang semakin membuka tabir kelam praktik perjudian ilegal yang melibatkan oknum aparat ini masih akan berlanjut dengan menghadirkan saksi-saksi kunci lainnya.

Tragedi Negara Batin menjadi sorotan nasional, tidak hanya karena menelan korban jiwa dari institusi kepolisian, tetapi juga karena dugaan keterlibatan oknum TNI dalam praktik haram tersebut.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait