Ibadah Puasa Ramadhan Sebagai Wahana dalam Pembentukan Sikap Manusia Beriman dan Bertaqwa.

Prof.Dr. Baharuddin: Ibadah Puasa Ramadhan Sebagai Wahana dalam Pembentukan Sikap Manusia Beriman dan Bertaqwa.--
Pada bulan itu terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Siapa yang tidak memperoleh kebajikan di malam itu, maka ia tidak memperoleh kebajikan apapun,"
Oleh karena itu marilah kita menjalankan puasa Ramadhan dengan baik dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah puasa kita.
Mari kita laksanakan ibadah puasa dengan tidak hanya menahan lapar dan dahaga saja, namun harus dapat menjaga diri dari segala perbuatan yang tercela.
Ibadah puasa harus kita jadikan wahana untuk membentuk sikap mental kita, menjadi manusia yang bertaqwa kepada Allah dan beribadah dengan penuh keikhlasan.
Perlu kita sadari bahwa ibadah puasa bukan hanya ibadah untuk diri kita sendiri, namun untuk Allah Swt. Dalam hadits Qudsi yang diriwayatkan Imam al-Bukhari, Allah berfirman:
Allah Azza wa Jalla berfirman: "Setiap amal seorang manusia adalah untuk dirinya sendiri kecuali puasa. Puasa itu untuk-Ku dan Aku akan memberikan balasan kepadanya.
BACA JUGA:6 Syarat Sah dan Rukun Wajib Puasa Ramadan, Hati-hati! Nomor 4 dan 5 Masih Banyak yang Keliru
BACA JUGA:Banyak yang Belum Tahu, Inilah Faedah Minggu Pertama Bulan Puasa Ramadan
Puasa itu adalah perisai, karena itu apabila salah seorang di antaramu berpuasa, janganlah mengucapkan perkataan yang buruk dan keji, jangan membangkitkan syahwat dan jangan pula mendatangkan kekacauan.
Apabila ia dimaki atau ditantang seseorang, maka katakanlah: Aku sedang berpuasa,"
Saat kita menanti untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar, hal ini sama saja dengan mendapat pahala kebaikan lebih dari seribu bulan. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini beberapa hal perlu kita ikhtiarkan untuk memperolehnya:
Memperbanyak Baca Al-Qur’an
Bagi Rasulullah Saw membaca Al-Qur’an merupakan upaya untuk berbincang dan berkomunikasi dengan Allag Ta'ala.
Selain itu, dengan membaca Al-Qur’an juga akan mendapatkan berbagai keistimewaan seperti hidup lebih bahagia, selamat dari hisab di hari mahsyar, mendapat rahmat Allah Ta'ala di hari pembalasan, dan mendapatkan petunjuk sehingga tidak akan tersesat.
Menurut Imam Nawawi, membaca Al-Qur’an di 10 hari terakhir bulan Romadlan lebih baik dilakukan di akhir malam daripada awal malam. Dan membaca Al-Qur’an yang paling baik di siang hari adalah saat setelah shalat shubuh.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: