Ibadah Puasa Ramadhan Sebagai Wahana dalam Pembentukan Sikap Manusia Beriman dan Bertaqwa.

Ibadah Puasa Ramadhan Sebagai Wahana  dalam Pembentukan Sikap Manusia Beriman dan Bertaqwa.

Prof.Dr. Baharuddin: Ibadah Puasa Ramadhan Sebagai Wahana dalam Pembentukan Sikap Manusia Beriman dan Bertaqwa.--

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ

"Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan."

(QS. Al-Qadr: 3)

Hadis dari Aisyah radhiyallahu ‘anha juga menegaskan bahwa Rasulullah SAW semakin giat beribadah pada 10 malam terakhir Ramadan:

"Rasulullah SAW apabila memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, beliau menghidupkan malamnya, membangunkan keluarganya, bersungguh-sungguh, dan mengencangkan sarungnya (semakin meningkatkan ibadah)."

(HR. Bukhari & Muslim)

Menjaga Diri dari Ghibah dan Fitnah

Islam sangat melarang ghibah (menggunjing) dan fitnah (menyebarkan berita bohong), karena dapat merusak hubungan sosial dan menghilangkan pahala ibadah.

Allah SWT berfirman:

وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ

"Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya."

(QS. Al-Hujurat: 12)

Rasulullah SAW juga bersabda:

"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau diam."

(HR. Bukhari & Muslim)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait