Penampakan 2 Mantan Pejabat Disumpah Jaksa Saat Diperiksa Kasus Pembuatan Peta Desa Diduga Fiktif di Lahat

Penampakan 2 mantan pejabat disumpah jaksa saat diperiksa kasus pembuatan peta desa diduga fiktif di Lahat. --
Penampakan 2 mantan pejabat disumpah jaksa saat diperiksa kasus pembuatan peta desa diduga fiktif di Lahat. --
Seperti diberitakan, kasus dugaan korupsi pembuatan peta desa saat ini gencar diusut jaksa Kejari Lahat, Sumsel.
Sedikitnya ada 4 fakta yang terungkap dalam pengusutan kasus yang sudah masuk tahap penyidikan ini.
BACA JUGA:Kejari Lahat Terima Tahap II Kasus Dua Kades Tersangka Korupsi Dana Desa Ratusan Juta Rupiah
Fakta pertama, kasus dugaan korupsi ini terjadi di tahun 2023, berupa proyek pembuatan peta desa yang bertujuan untuk menentukan atau penegasan batas-batas wilayah 360 desa di Lahat.
Fakta kedua, hingga saat ini masih ada peta desa yang belum diselesaikan oleh CV CDI, padahal target pembuatan hanya 6 bulan saja.
Total 360 desa ikut dalam program pembuatan peta desa ini. Kontrak 360 desa itu dengan CV CDI, masing-masing senilai Rp35 juta lebih.
Jadi ada 116 desa yang tidak ikut, jika dilihat dari total 244 desa yang ada di kabupaten Lahat.
BACA JUGA:Penuntut Umum Kejari Lahat Segera Limpahkan Berkas 6 Tersangka Korupsi IUP Batu Bara Rp488,9 Miliar
Fakta ketiga, peta dikerjakan asal-asalan, para Kades banyak yang kecewa karena peta tidak menunjukan batas desa atau titik koordinat.
Peta hanya berupa gambaran pemukiman warga di masing-masing desa.
Fakta keempat, sudah 303 saksi diperiksa tim jaksa Pidsus Kejari Lahat dalam kasus dugaan peta fiktif ini.
Soal tersangka dalam kasus ini, jaksa Kejari Lahat masih terus mengumpulkan sejumlah bukti, bahkan upaya penggeledahan dilakukan jaksa di Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Lahat dan kantor CV CDI, Kamis, 27 Februari 2025.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: