DPO Kejari Muara Enim Kasus Pencurian Limbah Besi Proyek PLTU Sumsel Ditangkap Tim Tabur di Sulteng

DPO Kejari Muara Enim Kasus Pencurian Limbah Besi Proyek PLTU Sumsel 8 Ditangkap Tim Tabur di Sulteng--
BACA JUGA:Asna Ipah, DPO Kasus Suap PTSL 2019 Ditangkap Tim Tabur Kejati Sumsel
Diketahui juga, terpidana Andi Mulya Bakti yang merupakan juru bicara ahli penerjemah sekaligus koordinator lapangan di Sub Kontraktor PT. ZTPI yakni PT. Hongseng di PLTU Sumsel 8.
Saat itu, terpidana Andi Mulya Bakti dihubungi oleh seseorang bernama Agus (DPO) untuk membeli limbah besi dari pembangunan PLTU Sumsel 8 dengan harga Rp1,5 juta apabila limbah besi yang dimuat terisi penuh di bak mobil pick up.
Kemudian, terpidana Andi Mulya Bakti bersama dua rekan lainnya berangkat ke lokasi kejadian dengan mengendarai mobil pick up Daihatsu warna hitam dengan Nomor Polisi BG 8108 DP.
Sesampainya di lokasi kejadian tanpa seizin dan sepengetahuan EPC China Huadian Hongkong Company Limited, terpidana bersama dua rekan lainnya langsung mengambil limbah potongan besi-besi di area PLTU Sumsel 8.
Namun, ketika hendak keluar dari lokasi kejadian para pelaku termasuk terpidana diberhentikan oleh Tim Security PLTU Sumsel 8 untuk selanjutnya ditangkap dan diamankan kemudian dibawa ke Polsek Tanjung Agung.
Dalam perjalanannya, pengadilan tingkat pertama di Pengadilan Negeri (PN) Muara Enim dengan nomor perkara 491/Pid.B/2021/PN Mre menjatuhkan vonis bebas kepada terpidana Andi Mulya Bakti.
Yang mana sebelumnya, berbanding terbalik dalam tuntutan pidana Jaksa Penuntut Umum (JPU) tindak pidana umum Kejari Muara Enim yang menuntut terpidana Andi Mulya Bakti dengan pidana 2 tahun penjara.
Karena, JPU menilai terpidana Andi Mulya Bakti terbukti bersalah melakukan tindak pidana pencurian dalam keadaan memberatkan sebagaimana dalam Dakwaan Pertama diatur dalam Pasal 363 Ayat (1) Ke-4 KUHP.
Oleh sebab itu, tim JPU Kejari Muara Enim melakukan upaya hukum kasasi di tingkat Mahkamah Agung hingga akhirnya kembali menjebloskan terpidana Andi Mulya Bakti dengan amar putusan kasus pidana selama 1 tahun penjara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: