2 Hari KPU Gelar Pemungutan Suara Ulang di 8 Lokasi, Rekomendasi Bawaslu Sumsel

2 Hari KPU Gelar Pemungutan Suara Ulang di 8 Lokasi, Rekomendasi Bawaslu Sumsel

PSU 8 lokasi KPU gelar 2 hari rekomendasi Bawaslu. Foto : Niskiah/Sumeks.Co--

BACA JUGA:Kota Surat Suara Pemilu Asal Desa Perairan di OKI Mulai Dikirim ke PPK

Untuk diketahui, pada PSU pemilih atau masyarakat yang mempunyai hak pilih akan melakukan pencoblosan ulang.  Bebas sesuai pilihannya. “Kami dari KPU Kota Palembang, menyiapkan logistik dan administrasi persiapan untuk pelaksanaan PSU,” tegas Syawaluddin.

Diberitakan sebelumnya, untuk update hingga Sabtu 30 November 2024 kemarin, rekapitulasi penghitungan suara di tingkat PPK di 18 kecamatan se-Kota Palembang, sebagian untuk pilgub Sumsel sudah selesai.  

“Bahkan beberapa kecamatan, sudah selesai rekapitulasi pilgub dan pilwako. Alhamdulillah lancar, kondisif. Kami memantau terus,” ujarnya.

Namun dalam rekapilutasi pengitungan suara kemarin, tidak hadir saksi dari paslon pilwako Palembang nomor urut 01 Fitriati Agustinda-Nandriani. 

BACA JUGA:Rekap Suara Pemilu Muratara Masuk 100 Persen, Saling Klaim Kemenangan Mereda

BACA JUGA:Dikawal Ketat, Logistik Pemilu ke Desa-Desa Perairan di Kabupaten OKI Didistribusikan

"Setiap saksi pemantau pemilu, mempunyai hak untuk mencari informasi tentang rekapitulasi di tingkat kecamatan. Karena itu resmi kami undang. Hadir atau tidak, tidak masalah,” cetusnya.

Jadi untuk tingkat PPK lagi terus dalam proses pelaksanaan penghitungan. Makanya kami masih memantau terus kami, berkoordinasi dengan rekan-rekan PPK. 

Lanjut Syawaluddin, namun untuk berapa partisipasi masyarakat Kota Palembang yang menggunakan hak pilihnya pada pilkada serentak 2024 kemarin, pihaknya belum mendapatkan data akurat. 

“Masih menunggu hasil rekapitulasi di kecamatan, juga hasil akhir rekapitulasi di tingkat kota,” jelasnya.

BACA JUGA:Dikawal Ketat, Logistik Pemilu ke Desa-Desa Perairan di Kabupaten OKI Didistribusikan

BACA JUGA:Hari Ini KPU OKI Distribusikan Logistik Pemilu ke 5 Kecamatan

Namun bila dibandingkan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) 14 Februari 2024 lalu, Syawaluddin memprediksi sepertinya partisipasi masyarakat menurun pada pilkada serentak 27 November 2024. 

“Informasi dari teman-teman di KPPS seperti itu, banyak masyarakat tidak memilih. Bahkan ada yang hampir separuh dari DPT pada KPPS-nya. Penyebabnya juga belum tahu, faktornya seperti apa," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: