Lebih dari Sekadar Tren: Digital Detox untuk Gen Z yang Ingin Hidup Lebih Seimbang

Lebih dari Sekadar Tren: Digital Detox untuk Gen Z yang Ingin Hidup Lebih Seimbang

Lebih dari Sekadar Tren: Digital Detox untuk Gen Z yang Ingin Hidup Lebih Seimbang--

BACA JUGA:Sepatu Kuliah Paling Populer dikalangan Gen Z!

Penelitian oleh Przybylski dan rekan-rekannya pada tahun 2013 menunjukkan bahwa FOMO berhubungan erat dengan peningkatan kecemasan, stres, dan gangguan tidur.

Paparan berlebihan terhadap dunia digital dapat membuat seseorang merasa terus-menerus terjaga atau terhubung, yang pada akhirnya mengganggu kualitas tidur dan menyebabkan ketegangan mental.

Oleh karena itu, digital detox sangat penting untuk mengurangi dampak negatif ini, dengan memberikan waktu bagi otak untuk beristirahat, mengurangi overstimulasi, dan memungkinkan individu untuk merasakan keseimbangan yang lebih baik dalam hidup mereka.

Penelitian yang dilakukan oleh Andreassen pada tahun 2012 mengungkapkan bahwa kecanduan media sosial dapat berisiko meningkatkan masalah kesehatan mental, seperti depresi, isolasi sosial, dan gangguan hubungan interpersonal.

BACA JUGA:Gaji Menggiurkan Rp 10 Juta/Bulan, Gen Z Jangan Salah Kaprah, Apa Kerja Petani Milenial?

BACA JUGA:WOW! Mentan Tawarkan Gaji Rp 10juta untuk Gen Z Jadi Petani, Ini Syarat dan Cara Daftarnnya

Ditemukan bahwa individu yang menghabiskan waktu berlebihan di media sosial cenderung lebih rentan terhadap perasaan terisolasi, meskipun tampaknya terhubung dengan banyak orang secara online.

Ketergantungan pada interaksi digital ini sering kali mengurangi interaksi tatap muka, yang sangat penting untuk membangun hubungan sosial yang sehat.

Lebih lanjut, kecanduan media sosial dapat memperburuk perasaan cemas dan depresi. Konten yang sering diposting di media sosial, seperti gambar atau cerita hidup orang lain yang tampaknya lebih bahagia atau sukses, dapat memicu perasaan rendah diri dan ketidakpuasan terhadap kehidupan sendiri.

Perasaan ini, bila terus-menerus terjadi, dapat berkontribusi pada perkembangan gangguan mental seperti depresi. Gangguan hubungan interpersonal juga menjadi lebih nyata karena ketergantungan pada media sosial dapat mengganggu komunikasi langsung dan keintiman dalam hubungan pribadi.

BACA JUGA:Outfit Kuliah Kekinian Ala Gen Z: Nyaman, Modis, dan Tetap Hits di 2024

BACA JUGA:Tips Skincare Simpel dan Praktis untuk Liburan Outdoor ala Gen Z!

Membangun koneksi di dunia nyata tanpa gangguan teknologi menjadi hal yang semakin penting di tengah dunia yang serba digital.

Terlalu sering, hubungan sosial dalam kehidupan sehari-hari terabaikan karena gangguan dari ponsel atau perangkat lainnya. Interaksi yang seharusnya menjadi momen bermakna bisa terganggu oleh notifikasi media sosial, pesan instan, atau kebiasaan memeriksa gadget setiap saat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: