Kesehatan Mental Akademik, Upaya Kolaboratif Universitas di Palembang untuk Mewujudkan Indonesia Emas
Inovasi berbasis teknologi: Platform AI membantu mahasiswa melakukan penilaian awal kondisi mental mereka.--
SUMEKS.CO - Kesehatan mental akademik adalah elemen penting yang sering kali terabaikan dalam lingkungan pendidikan tinggi.
Hal ini mencakup kondisi psikologis, emosional, dan sosial mahasiswa yang berperan dalam menentukan kemampuan mereka menghadapi tekanan akademik, mengelola emosi, serta menjaga keseimbangan antara kehidupan akademik dan pribadi.
Dengan meningkatnya tantangan dalam dunia pendidikan, dukungan dari berbagai pihak menjadi sangat krusial.
Dalam konteks ini, perguruan tinggi memiliki tanggung jawab besar untuk mendukung program pemerintah di bidang kesehatan mental dan membantu mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 3 tentang Kehidupan Sehat dan Sejahtera serta SDG 4 tentang Pendidikan Berkualitas.
BACA JUGA:UMKM Jambi Bangkit! Universitas Bina Darma Dorong Kreativitas Digital Lewat Pelatihan Inovatif
Di Sumatera Selatan, langkah konkrit telah diambil oleh konsorsium universitas melalui program “Counseling Goes to Campus” yang diselenggarakan oleh Konsorsium AMPERA.
Program ini melibatkan Universitas Sriwijaya (UNSRI), Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP), Universitas Bina Darma (UBD), Universitas PGRI Palembang (UPGRI), Universitas Multidata Palembang (UMDP), dan Universitas Katolik Musi Charitas (UKMC).
Dengan rangkaian kegiatan konseling massal, program ini bertujuan memberikan solusi nyata terhadap permasalahan kesehatan mental yang dihadapi mahasiswa.
Salah satu keunggulan dari program ini adalah pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) sebagai Psychological First Aid (PFA).
BACA JUGA:Perkemahan Penerimaan Tamu Racana/Pramuka Ke-VII di Universitas Bina Darma Palembang Berjalan Sukses
BACA JUGA:Universitas Bina Darma Ikut Partisipasi di Ajang OSC dan Indonesia Rektor Forum 2024
Teknologi ini memungkinkan mahasiswa untuk melakukan penilaian awal kondisi mental mereka melalui platform online.
Hasil penilaian tersebut tidak hanya memberikan gambaran awal yang berguna bagi mahasiswa, tetapi juga membantu konselor dalam merancang intervensi yang lebih efektif dan personal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: