Lebih dari Sekadar Tren: Digital Detox untuk Gen Z yang Ingin Hidup Lebih Seimbang
Lebih dari Sekadar Tren: Digital Detox untuk Gen Z yang Ingin Hidup Lebih Seimbang--
Beberapa contoh umum antara lain mengurangi waktu layar dengan membatasi penggunaan media sosial atau aplikasi tertentu.
Menjadwalkan hari bebas teknologi di mana tidak ada penggunaan ponsel atau perangkat lainnya.
BACA JUGA:Fenomena Terkini: FOMO dan Kesehatan Mental Gen Z, Berikut Cara Mengatasinya
BACA JUGA:Cara Atur Keuangan Anti Boros di Zaman Serba Online ala Gen Z
Meluangkan waktu untuk aktivitas luar ruangan seperti berjalan kaki, berolahraga, atau berkumpul dengan teman dan keluarga tanpa gangguan digital.
Dengan begitu, digital detox membantu menciptakan ruang untuk lebih fokus pada dunia nyata dan menjaga kesejahteraan mental.
Paparan teknologi yang berlebihan dapat memberikan dampak negatif yang signifikan pada kesehatan mental, terutama bagi Gen Z yang tumbuh dalam dunia yang selalu terhubung.
Fenomena seperti Fear of Missing Out (FOMO), atau rasa takut ketinggalan, merupakan salah satu dampak yang paling nyata.
BACA JUGA:WAHAI Gen Z, Mulai Sekarang Stop Latte Factor! Begini Cara Biar gak Bablas
Dengan terus-menerus terpapar pada aktivitas, pencapaian, atau kehidupan orang lain di media sosial, seseorang cenderung merasa bahwa hidup mereka tidak cukup memadai atau bahwa mereka sedang kehilangan pengalaman penting. Ini dapat menimbulkan kecemasan dan ketidakpuasan terhadap diri sendiri.
Teori Cognitive Load mengungkapkan bahwa otak manusia memiliki kapasitas terbatas dalam memproses informasi.
Ketika seseorang terus-menerus terpapar oleh notifikasi, informasi, dan interaksi digital, kapasitas otak untuk memproses informasi menjadi penuh, dan ini dapat menyebabkan kelelahan mental yang serius.
Akibatnya, seseorang merasa lelah secara emosional dan mental, bahkan tanpa melakukan aktivitas fisik yang berat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: