Pendidikan Mitigasi Bencana Alam Berbantuan AR Sebagai Sekolah Tanggap Bencana di SD Negeri 1 Sungai Pedada

Pendidikan Mitigasi Bencana Alam Berbantuan AR Sebagai Sekolah Tanggap Bencana di SD Negeri 1 Sungai Pedada

Universitas PGRI Palembang, telah melaksanakan kegiatan Pengabdian Masyarakat melalui hibah Program Kemitraan Masyarakat (PKM) tahun 2024 yang diterima oleh dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pen--

SUMEKS.CO - Universitas PGRI Palembang, telah melaksanakan kegiatan Pengabdian Masyarakat melalui hibah Program Kemitraan Masyarakat (PKM) tahun 2024 yang diterima oleh dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM).

PKM yang diketuai oleh Dr. Yusni Arni, S.E., M.Pd tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan serta keterampilan dalam mitigasi bencana alam.

Fokusnya adalah integrasi pendidikan mitigasi bencana dalam pembelajaran di dalam dan di luar kelas, sebagai upaya untuk memperbaiki mutu pendidikan dan mendukung terciptanya sekolah tanggap bencana.

Program pelatihan ini dilaksanakan pada bulan September 2024, juga bertujuan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih siap menghadapi bencana, sehingga meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan bencana di sekolah.

BACA JUGA:Nurzaman: Lanosin Menguasai Peta Politik Pilkada OKU Timur 2024

BACA JUGA:Transfer Uang untuk Modal Usaha Tapi Barang Tak Kunjung Datang, Pria di Palembang Laporkan Mitra Bisnis

Pelatihan dan pendidikan mitigasi bencana di SD 1 Sungai Pedada memanfaatkan teknologi Augmented Reality (AR) sebagai metode inovatif untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana.


PKM yang diketuai oleh Dr. Yusni Arni, S.E., M.Pd tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan serta keterampilan dalam mitigasi bencana alam.--

Program Pendidikan dan pelatihan ini menggunakan pendekatan INSPIRER (Introduction, Nurture, Support, Practice, Insights, Reflection, Education) yang mencakup pelatihan guru, implementasi kegiatan mitigasi, serta evaluasi dan refleksi.

Hasilnya, 85% guru mampu mengintegrasikan mitigasi bencana dalam bahan ajar berbasis AR, dan 80% siswa menunjukkan peningkatan pemahaman dan keterampilan mitigasi.

Penggunaan AR terbukti efektif dalam mengatasi keterbatasan infrastruktur, seperti sinyal internet, dan membuat pembelajaran lebih interaktif. Program ini diharapkan dapat terus berkelanjutan untuk menciptakan sekolah tanggap bencana.

BACA JUGA:Jete Volt Segera Meluncur Smartwatch Outdoor dengan Baterai Tahan Lama! Cek Tanggal Rilisnya

BACA JUGA:Sriwijaya FC Kembali Kehilangan Poin Saat Derby Sumatera, Imbang 0-0 Atas PSMS Medan

Desa Sungai Pedada, Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, merupakan salah satu daerah yang rentan terhadap bencana alam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: