Pendidikan Mitigasi Bencana Alam Berbantuan AR Sebagai Sekolah Tanggap Bencana di SD Negeri 1 Sungai Pedada
Universitas PGRI Palembang, telah melaksanakan kegiatan Pengabdian Masyarakat melalui hibah Program Kemitraan Masyarakat (PKM) tahun 2024 yang diterima oleh dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pen--
Kondisi infrastruktur yang terbatas serta akses pendidikan yang sulit memperburuk kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana.
Sebagian besar aktivitas warga desa bergantung pada perairan, menjadikan mitigasi bencana sangat penting diperkenalkan sejak dini kepada siswa dan masyarakat guna meminimalisir dampak yang ditimbulkan.
Pelatihan dan pendidikan mitigasi bencana di SD 1 Sungai Pedada memanfaatkan teknologi Augmented Reality (AR) sebagai metode inovatif untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana.--
SDN 1 Sungai Pedada merupakan satu-satunya lembaga pendidikan formal di wilayah tersebut yang dapat menjadi pusat penyebaran pengetahuan mitigasi bencana.
BACA JUGA:Xiaomi 14T Pro: Smartphone Premium dengan Teknologi AI Terkini dan Fitur Unik Circle to Search
Namun, hingga saat ini, sekolah tersebut belum memiliki kurikulum yang secara formal mengajarkan pendidikan mitigasi bencana kepada siswa. Kurangnya pemahaman dan kesiapan terhadap ancaman bencana di kalangan guru dan siswa menjadi tantangan utama dalam membangun sekolah tanggap bencana.
Penggunaan metode pembelajaran tradisional yang hanya bergantung pada buku teks dan minimnya pemanfaatan teknologi modern menghambat peningkatan pemahaman siswa terhadap langkah-langkah mitigasi bencana yang efektif.
Untuk mengatasi masalah ini, program Pendidikan dan Pelatihan Mitigasi Bencana Alam berbasis Augmented Reality (AR) diusulkan untuk diterapkan di SD N 1 Sungai Pedada.
AR merupakan teknologi inovatif yang memungkinkan visualisasi konsep abstrak dan simulasi langkah-langkah mitigasi bencana secara interaktif tanpa memerlukan koneksi internet.
BACA JUGA:Cek Harga Terbaru Huawei P40 Pro Plus, Smartphone Flagship dengan Kamera Super Canggih!
BACA JUGA:Deretan Kasus Maling Motor di Kota Palembang Sepekan Terakhir, Waktu 1 Menit Terlalu Lama
Teknologi ini diharapkan dapat membantu siswa lebih mudah memahami skenario bencana, seperti proses evakuasi dan tindakan yang harus diambil sebelum, selama, dan setelah bencana terjadi. Program ini juga akan melibatkan guru dalam pelatihan untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam menyusun bahan ajar berbasis mitigasi bencana.
Program Pendidikan dan pelatihan ini menggunakan pendekatan INSPIRER (Introduction, Nurture, Support, Practice, Insights, Reflection, Education) yang mencakup pelatihan guru, implementasi kegiatan mitigasi, serta evaluasi dan refleksi.--
Pendidikan pelatihan ini menggunakan metode INSPIRER (Introduction, Nurture, Support, Practice, Insights, Reflection, Education) untuk mengimplementasikan pelatihan dan pendidikan mitigasi bencana berbantuan teknologi Augmented Reality (AR). program ini bertujuan untuk menciptakan sekolah yang tanggap bencana. Tahapan ini mencakup pelatihan guru, implementasi materi di dalam dan luar kelas, serta evaluasi dan refleksi terhadap hasil pembelajaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: