Gagahnya Wapres Ma'ruf Amin Kenakan Pakaian Adat dan Songket Palembang, Bikin Bangga 'Wong Kito'

Gagahnya Wapres Ma'ruf Amin Kenakan Pakaian Adat dan Songket Palembang, Bikin Bangga 'Wong Kito'

Wapres Ma'ruf Amin Pakai tanjak songket pakaian adat Palembang pada sidang tahunan MPR 2024--

Salah satu lokasi dominan yang juga diyakini sebagai ibukota Kemaharajaan Sriwijaya di masa lampau yakni Palembang, yang terletak di Sumatera Selatan. 

BACA JUGA:Tenang! Nadiem Tetap Membolehkan Jilbab Digunakan Saat Berpakaian Adat

BACA JUGA:Seragam Siswa Sekolah Tambah Pakaian Adat Aturan Baru Mendikbud, Siswa Ini Pakai Baju Adat Arab, Mantap!

Selain Palembang, beberapa daerah di Sumatra juga menjadi lokasi penghasil Songket terbaik dalam kelasnya, yakni meliputi daerah-daerah di Minangkabau atau Sumatera Barat seperti Pandai Sikek, Silungkang, Koto Gadang, dan Padang. 

Di luar Sumatra, kain songket juga dihasilkan oleh daerah-daerah seperti Bali, Lombok, Sambas, Sumba, Makassar, Sulawesi, dan daerah-daerah lain di Indonesia.

Karena faktor sejarah kekuasaan Kemaharajaan Sriwijaya, perdagangan, dan perkawinan campuran, Songket pun juga menjadi populer di Kawasan Maritim Asia Tenggara khususnya di negara-negara sekitar Indonesia seperti Brunei, Malaysia, dan Singapura.

Patut diketahui bahwa kain songket memiliki banyak keistimewaan jika dibandingkan kain tenun jenis lain. Salah satunya corak dan ragamnya yang berbeda, masing-masing memiliki makna tersendiri.

BACA JUGA:Songket Palembang Diusulkan Jadi Indikasi Geografis, Kemenkumham Sumsel Beri Pendampingan Penuh

BACA JUGA:Rumah Kosong di Sukarami Dibobol Maling, Outdoor AC hingga Kain Songket Palembang Lenyap Dicuri

Bahan dasar kain songket yang terbuat dari benang emas dan perak membuat harga songket melambung tinggi. Teknik pembuatan kain yang unik dan cenderung rumit membuat songket berbeda dengan kain jenis lainnya.

Dari cara memakainya, songket pria dan perempuan memiliki perbedaan mendasar. Kain songket untuk pria disebut Rumpak (bumpak) dengan motif yang tidak penuh dengan tumpal (kepala kain) berada di belakang badan.

Songket tersebut dipakai mulai dari pinggul ke bawah sampai bagian bawah lutut (untuk pria yang telah menikah) dan menggantung di atas lutut (untuk pria yang belum menikah).

Menurut cerita lisan yang berkembang di masyarakat Palembang, awal mula kain songket berasal dari pedagang Cina yang membawa sutra, pedagang India dan timur tengah membawa emas sehingga terciptalah kain songket yang berlapis emas di tangan penduduk asli Melayu di Palembang. 

BACA JUGA:5 Rekomendasi Motif Songket Palembang, Cek Harga Bulan November 2022 selama JKPI IX

BACA JUGA:Melalui KUR, Bank Sumsel Babel Dorong Ekosistem UMKM Songket Naik Kelas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: