Lihat Aksi Berani Imam Masjid ini Untuk Jembatani Perdamaian di Tengah Kerusuhan Rasis di Inggris
Lihat Aksi Berani Imam Masjid ini Untuk Jembatani Perdamaian di Tengah Kerusuhan Rasis di Inggris--
Aktivis sayap kanan seperti Stephen Yaxley-Lennon, yang dikenal sebagai Tommy Robinson, dituduh mempromosikan protes melalui media sosial dan menyebarkan hoaks yang memicu ketegangan.
Pemerintah Inggris menuduh perusahaan media sosial tidak berbuat cukup untuk menghentikan penyebaran informasi palsu.
BACA JUGA:Penggemar UAS Diamankan Polisi Usai Sebarkan Berita Hoaks Terkait Kerusuhan Rempang
BACA JUGA:Kerusuhan Kanjuruhan Polisi Tembakkan Gas Air Mata, Puluhan Suporter Dilaporkan Meninggal
Menurut lembaga think-tank Institute of Strategic Dialogue, algoritma media sosial (medsos) memainkan peran signifikan dalam memperkuat pesan-pesan yang menghasut.
Hal ini menunjukkan betapa besarnya pengaruh media sosial dalam mempengaruhi opini publik dan memicu kerusuhan.
Menteri Ilmu Pengetahuan Inggris Peter Kyle telah bertemu dengan perwakilan dari TikTok, Meta, Google, dan X untuk menegaskan pesan bahwa mereka memiliki tanggung jawab membantu menghentikan hasutan dan penyebaran informasi palsu
Tindakan Adam Kelwick telah menjadi inspirasi bagi banyak orang, menunjukkan bahwa dalam situasi yang penuh dengan kebencian, dialog dan kasih sayang masih dapat menjadi jembatan untuk perdamaian.
Meskipun tantangan yang dihadapi sangat besar, upaya untuk membangun jembatan antara komunitas Muslim dan kelompok sayap kanan ini diharapkan dapat mengurangi ketegangan dan mendorong persaudaraan.
Kisah Kelwick juga mengingatkan kita bahwa di tengah kebencian dan kekerasan, masih ada harapan untuk perdamaian.
Sikap terbuka, dialog yang jujur, dan keberanian untuk merangkul perbedaan adalah kunci untuk mengatasi kesalahpahaman dan membangun dunia yang lebih baik bagi semua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: