Tercatat 187 Warga Kabupaten OKI Jadi Pekerja Migran Indonesia, Terbanyak Tujuan Malaysia

Tercatat 187 Warga Kabupaten OKI Jadi Pekerja Migran Indonesia, Terbanyak Tujuan Malaysia

Tercatat 187 warga Kabupaten OKI jadi Pekerja Migran Indonesia, terbanyak tujuan Malaysia. Foto : Niskiah/Sumeks.Co--

KAYUAGUNG, SUMEKS.CO - Sebanyak 187 orang yang merupakan warga Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) tercatat bekerja ke luar negeri yaitu menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI). 

Sejumlah masyarakat itu bekerja di luar negeri menjadi PMI dan terdaftar di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (DisnakertransKabupaten OKI

Kepala Disnakertrans Kabupaten OKI, Ir Irawan melalui Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja, Agma Yuska YS SIP mengungkapkan, ratusan masyarakat Kabupaten OKI yang tercatat ini memberitahukan kepada Disnakertrans untuk bekerja di luar negeri. Jadi tercatat.

Dimana sebanyak 187 warga itu tercatat tahun ini hingga 14 Juni 2024 kemarin. 

BACA JUGA:Pamit Pergi Temui Nasabah, Pekerja Koperasi Keliling di Palembang Dilaporkan Menghilang

BACA JUGA:Sering Dipakai ‘Gorengan’ Pro Zionis Mentahkan Boikot, Netizen Ogah ke Neraka Demi Selamatkan Pekerjaan Anda

"Masyarakat Kabupaten OKI yang hendak bekerja ke luar negeri menjadi pekerja migran nyebutnya sekarang tercatat 187 orang di tahun ini," jelas Agma, kepada SUMEKS.CO, Kamis 20 Juni 2024.

Lanjut dia, dari ratusan warga Kabupaten OKI ini tercatat di Disnakertrans Kabupaten OKI memohon surat rekomendasi menjadi PMI dahulu disebut dengan TKI.

Adapun negara tujuan untuk bekerja ke luar negeri itu yaitu Malaysia dibandingkan dengan negara lainnya. Negara lain yang menjadi tujuan adalah Taiwan, Jepang dan Korea. 

"Dari 187 masyarakat Kabupaten OKI yang mendaftar untuk bekerja ke luar negeri ini terbanyak tujuan negara Malaysia," kata Agma. 

BACA JUGA:Hasil Gelar Perkara, Pekerja Pabrik Kertas yang Meninggal Dunia di Tangki Limbah Murni Kecelakaan Kerja

BACA JUGA:Hotman Paris Pertanyakan Tapera Bagi Pekerja Gaji Maksimal Rp8 Juta, Pekerja ‘Gaji Besar’ Ikut Gotong Royong?

Masih kata Agma, dari ratusan masyarakat yang bekerja ke luar negeri rata-rata lulusan SMA atau SMK sederajat dibandingkan dengan sarjana strata satu (S1) atau diploma. 

Lalu, mengenai bidan pekerjaan di luar negeri itu adalah bidang formal. Dimana dengan rincian 150 orang perempuan dan 37 orang laki-laki. Jadi pekerja migran ini lebih banyak perempuan dibandingkan dengan laki-laki. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: