Mengenal Guinea, Negara di Afrika Barat yang Jarang Terekspos Ternyata Sudah Tersentuh Islam Sejak Abad 10M
bendera negara Guinea, Afrika Barat--
Sebagai negara Afrika Barat yang mayoritas penduduknya Muslim, Guinea memiliki ikatan historis kuat dengan agama Islam yang telah membentuk landasan budaya dan sosial.
Tokoh penting lainnya dalam sejarah masuknya Islam ke Guinea diataranya ialah Karamoko Alfa yang memimpin suku Fulani.
Suku Fulani berjumlah sekitar 300 ribu jiwa dan terkonsentrasi di Guinea bagian tengah.
Setelah kemerdekaan Guinea pada tahun 1958, Sékou Touré yang merupakan presiden Marxis dan nominal Muslim, mencoba menghalangi Islamisasi.
BACA JUGA:Mengenal Makkah Al-Mukarromah, Pusat Peradaban Islam dan Kiblat Umat Muslim
BACA JUGA:Fakta Unik Kota Andalusia dan Peninggalan Peradaban Islam di Spanyol
Hanya setelah popularitasnya menyusut pada tahun 1970-an, Touré berusaha mengkooptasi lembaga-lembaga Islam untuk melegitimasi kekuasaannya.
Mereka berdua telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam sejarah Islam di Guinea.
Selain itu, banyak tokoh sejarah penting di Guinea-Bissau juga adalah Muslim, termasuk Amilcar Cabral, pemimpin gerakan kemerdekaan negara tersebut.
Tidak hanya tokoh politik dan perjuangan kemerdekaan, terdapat para ulama dan cendekiawan Muslim yang berpengaruh di Guinea dan dunia Islam secara umum.
BACA JUGA:TERKINI! Putra Raja Salman Singkirkan Ajaran Wahabi dan Dorong Peradaban Arab Saudi
Syekh Abdurrauf bin Ali Al Singkili dikenal karena menyebarkan agama Islam melalui berbagai buku dan kitab penelitiannya serta pengembangan ilmu pengetahuan.
Adapun bapak kedokteran islam yakni Ibnu Sina (Avicenna), salah satu cendekiawan Muslim terkemuka pada abad pertengahan dan dikenal sebagai "Pangeran Para Dokter".
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: