Mengenal Guinea, Negara di Afrika Barat yang Jarang Terekspos Ternyata Sudah Tersentuh Islam Sejak Abad 10M
bendera negara Guinea, Afrika Barat--
Guinea memiliki 24 suku etnis, dengan suku Fula, Mandinka, dan Susu sebagai suku yang paling dominan.
Sejarah politik Guinea ditandai oleh serangkaian kudeta militer, setelah puluhan tahun pemerintahan otoriter, pada tahun 2010 diadakan pemilu demokratis pertamanya.
BACA JUGA:Mengapa Membeli Baju Baru Saat Lebaran? Ini Alasan dan Sejarahnya
Walaupun terus mengadakan pemilihan multi-partai, negara ini terus menghadapi konflik etnis, korupsi, dan pelanggaran oleh militer dan polisi.
Pada tahun 2021, sebuah faksi militer menggulingkan presiden Alpha Condé dan menangguhkan konstitusi.
Sejarah masuknya Islam di Guinea cukup panjang dan menarik, Islam pertama kali masuk ke Guinea pada periode Kekaisaran Ghana, yaitu sekitar tahun 300 hingga 1100 M.
Pada periode ini, Islam masuk ke wilayah tersebut melalui pedagang Afrika Utara, setelah runtuhnya Kekaisaran Ghana, Kekaisaran Sosso berkembang.
BACA JUGA:Bukti Islam Muliakan Wanita, Ada Hal yang Tak Ditemukan Pada Peradaban Lain, Apa Itu?
Pada abad ke-12, Kekaisaran Mali mengalahkan penguasa Sosso Soumangourou Kanté pada Pertempuran Kirina.
Kemudian pada abad ke-15, Kekaisaran Mali digantikan oleh negara-negara bawahannya dan tahun 1460-an, Kekaisaran Songhai melampaui Kekaisaran Mali dalam hal wilayah dan kekayaan.
Pada pertengahan abad 18M, penjajah Portugis menguasai wilayah tersebut, diikuti kemudian oleh Prancis.
Pada masa penjajahan tersebut, para pejuang Muslim berusaha mengusir kaum kolonialis, dipimpin oleh tokoh pejuang yang terkenal adalah Almamy Samory Toure.
BACA JUGA:Menariknya Wisata Sejarah di Palembang, Napak Tilas Peradaban Kota Tertua di Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: