Perubahan Iklim di Luar Negeri Bikin Harga Kopi Sumsel Naik Drastis, Jadi Peluang atau Malah Krisis?

Perubahan Iklim di Luar Negeri Bikin Harga Kopi Sumsel Naik Drastis, Jadi Peluang atau Malah Krisis?

Perubahan iklim di luar negeri bikin negara penghasil kopi gagal panen, alhasil harga kopi khas Sumatera Selatan jadi naik drastis ini peluang atau krisis.--

Menurut Zain, kenaikan harga kopi ini merupakan berita baik bagi para petani kopi di Indonesia, khususnya di Sumatera Selatan. 

Walau begitu, ia juga menegaskan bahwa harga kopi tidak dapat diprediksi apakah tetap tinggi atau tidak.

Sebab, hal tersebut sangat tergantung pada kondisi produksi kopi global, ia menyatakan harapannya agar para petani kopi dapat memanfaatkan situasi ini dengan baik untuk meningkatkan produksi mereka dan mempertahankan kualitas biji kopi yang dihasilkan.

BACA JUGA:Tempat Praktik Oknum Bidan Malapraktik di Prabumulih Off Sementara dan Tidak Boleh Ada Pelayanan

BACA JUGA:Pakiraan BMKG: Cuaca Sumsel Hari Ini, Lahat Malam Diprediksi Hujan Petir, Daerah Lainya Hujan Ringan dan Kabut

Zain juga menyoroti kondisi pertanian kopi di Sumatera Selatan. Dimana mayoritas kopi yang ditanam adalah varietas Robusta. Dia menekankan pentingnya menjaga kondisi tumbuh kembang kopi di tengah fluktuasi cuaca yang sering kali tidak menentu. 

Selain itu, dia juga mengingatkan tentang perlunya melakukan replanting di kebun-kebun kopi yang usianya sudah tua guna menjaga produktivitas dan kualitas kopi. Selain menjadi penghasil kopi, Sumatera Selatan juga memasok biji kopi untuk industri kopi di wilayah Lampung. 

Zain juga menyampaikan harapannya agar pemerintah dapat memberikan perhatian lebih kepada sektor industri kopi di Sumatera Selatan dengan membangun unit-unit usaha kopi yang dapat memberikan manfaat ekonomi serta sosial bagi masyarakat setempat.

Sehingga, kenaikan harga kopi yang terjadi saat ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi Sumatera Selatan untuk memperkuat sektor pertanian kopi dan meningkatkan kesejahteraan bagi para petani kopi serta masyarakat secara keseluruhan.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian OKU, Husmin, secara umum harga kopi memang naik. Karenakan produksi kopi secara global menurun atau anjlok.

BACA JUGA:Amankan Peringatan Hari May Day di Taman Segitiga Emas Kayuagung, Ratusan Personel Polres OKI Diterjunkan

BACA JUGA:Dibekali Teknologi Smart Hypercharge 120W, Begini Keunggulan dan Kekurangan Poco F4 GT yang Wajib Diketahui

Termasuk seperti di Vietnam yang menjadi salah satu sentra penghasil kopi. "Kalau produksi kopi ini turun. Permintaan meningkat," tegasnya.

Untuk di Kabupaten OKU sebutnya, petani membudidayakan kopi jenis robusta. Karena bisa ditanam di dataran rendah hingga dataran tinggi. 

Sedangkan untuk pengolahan kopi masih menggunakan sistim kering. Seperti kopi melalui penjemuran. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: