Wisata Religi Ziarah Kubro 2024 Jelang Ramadhan Bakal Digelar, Begini Asal Usulnya Ziarah Kubro Palembang

Wisata Religi Ziarah Kubro 2024 Jelang Ramadhan Bakal Digelar, Begini Asal Usulnya Ziarah Kubro Palembang

Wisata Religi Ziarah Kubro 2024 Jelang Ramadhan Bakal Digelar, Begini Asal Usulnya Ziarah Kubro Palembang--

SUMEKS.CO,- Menjelang Ramadhan khususnya masyarakat muslim di Kota Palembang, mempunyai tradisi unik Ziarah Kubro yang digelar setiap tahunnya.

Diperkirakan puluhan ribu jemaah muslim, baik didalam dan diluar negeri bakal menghadiri kegiatan Ziarah Kubro yang biasa diselenggarakan pada menjelang 10 hari menjelang Ramadhan.

Menarik untuk diulas, apa itu ziarah kubro? Yuk disimak sekarang dan pengertian Ziarah Kubro yang dirangkum dari berbagai sumber informasi Sabtu 24 Februari 2024.

Ziarah kubro adalah kegiatan rutin setiap tahunnya, yang dilaksanakan masyarakat Kota Palembang khususnya para ulama atau habib secara bersama-sama, menjelang 10 hari terakhir di bulan Sya'ban.

BACA JUGA:CATAT! Berikut Rencana Jadwal Saku Kegiatan Haul dan Ziarah Kubro Kota Palembang Menjelang Ramadan 2024

Adapun dalam kegiatan Ziarah Kubro, biasanya para ulama dan habib berziarah mengunjungi makam-makam ulama terkemuka di Kota Palembang.

Seperti pemakaman habib di daerah Kambang Koci, Kawah Tengkurep hingga pemakaman ulama di Telaga Swidak.

Berikut asal usul nama daerah tempat dimakamkannya para ulama, yang telah mensyiarkan agama Islam di Bumi Sriwijaya dalam rangkaian Ziarah Kubro Palembang.

1. Pemakaman Kawah Tekurep

Kompleks pemakaman ini masih berada di Kelurahan 3 Ilir Kecamatan Ilir Timur II Kota Palembang.

BACA JUGA:Agenda Ziarah Kubro Palembang 2024 Diprediksi Membludak! Ratusan Tamu dari Mancanegara Sudah Daftar ke Panitia

Disebut Kawah Tekurep karena beras⁰al dari atap bangunan makam yang berbentuk seperti kubah atau seperti wajan penggorengan terbalik atau Tekurep dalam bahasa Palembang.

Konon, pemakaman ini dibangun pada tahun 1728 atas inisiatif perintah Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo, yang kemudian dilanjutkan pembangunan kubah tengah di areal pemakaman oleh Sultan Ahmad Najamuddin I Adi Kesumo.

Bentuk atau arsitektur dari bangunan Kawah Tekurep ini mencerminkan perpaduan budaya, antara budaya Melayu, India hingga China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: