Hadiah Di Sisa Hidup, Eriksson Berkesempatan Latih Liverpool dalam Laga Amal, 23 Maret 2024

Hadiah Di Sisa Hidup, Eriksson Berkesempatan Latih Liverpool dalam Laga Amal, 23 Maret 2024

Sven-Goran Eriksson --dok : sumeks.co

BACA JUGA:Ronaldo Memang Nggak Ada Obat, Kali Ini Giliran Pemain Pantai Gading Selebrasi CR7 dan Marcelo

Dia kemudian menghabiskan dua musim bersama Fiorentina sebelum pindah ke Benfica, di mana dia bertahan selama tiga tahun.

Eriksson kembali ke liga Serie A Italia pada tahun 1992, mengelola Sampdoria. Dia kemudian pindah ke Lazio pada tahun 1997 dan memimpin klub meraih Scudetto kedua mereka.

Semasa berkecimpung di dunia sepak bola, Sven-Göran Eriksson dikenal sebagai pelatih yang kejam.

Dia juga dinobatkan sebagai manajer terbaik Serie A musim 1999-2000 saat memimpin Lazio meraih Scudetto.

BACA JUGA:Serius Minati Dusan Vlahovic, Chelsea Ingin Datangkan di Musim Panas Ini

Eriksson telah memenangkan sejumlah penghargaan penting di semenanjung Italia, termasuk Scudetto, empat Coppa Italia, dan dua Supercoppa Italiana.

Setelah meninggalkan Lazio pada tahun 2001, manajer Swedia ini melatih tim nasional Inggris selama lima tahun, mengawasi dua Piala Dunia dan Piala Eropa 2004.

Dia juga pernah melatih Manchester City, timnas Meksiko, timnas Pantai Gading, Leicester City, dan timnas Filipina.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: