Polisi Sebut Penyebab Suami yang Tega Aniaya Istri Sedang Hamil Tua di Banyuasin Karena Masalah Ini, Duh!

Polisi Sebut Penyebab Suami yang Tega Aniaya Istri Sedang Hamil Tua di Banyuasin Karena Masalah Ini, Duh!

Polisi sebut penyebab Sandi menganiaya istrinya Sindri Anggraini, yang sedang hamil merasa istrinya sudah tidak sayang lagi dengannya. Foto: dokumen/sumeks.co--

Atas perbuatan pelaku dikenakan pasal 44 UU KDRT No 23 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga.

BACA JUGA:Seret Istri, Pelaku KDRT Diamankan Tim Lakid

Pihaknya sendiri telah memeriksa saksi-saksi, mendatangi korban di rumah sakit umum daerah Banyuasin. "Serta amankan barang bukti, " pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Sindri Anggaraini (27) terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Banyuasin usai dianiaya menggunakan senjata tajam oleh Sandi (27) yang merupakan suami korban sendiri. 

Korban yang sedang hamil tua ini mengalami luka di bagian kepala dan salah satu jari tangannya putus, sehingga harus mendapatkan perawatan lebih lanjut. 

Kejadian yang menghebohkan warga itu terjadi di Desa Terentang, Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin, Selasa 6 Februari 2024 sore. 

BACA JUGA:Polsek Pedamaran Berhasil Mediasi Kasus KDRT di Menang Raya OKI

Usai kejadian, pelaku langsung diamankan oleh warga sekitar, kemudian oleh anggota Bhabinkamtibmas dan Babinsa desa setempat ke Mapolres Banyuasin, untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan. 

"Sudah dibawa ke polres pelaku yang merupakan suami korban," kata Santo, Camat Banyuasin III. 

Pelaku diamankan oleh warga, dan dijemput oleh anggota kepolisian dan TNI untuk dibawa ke Mapolres Banyuasin. 

Santo menambahkan kalau informasinya pelaku melakukan pembacokan diduga dalam pengaruh narkotika. "Informasinya penyalahgunaan narkotika," terangnya. 

BACA JUGA:Tak Punya Uang Beli Sabu, Residivis KDRT Gasak Motor, Aksinya Terekam CCTV

Saat itu korban sedang menonton televisi di dalam rumahnya. Tiba-tiba, pelaku datang dan membacok korban dengan parang secara membabi buta.

Selanjutnya korban dibawa ke rumah sakit setempat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

"Tidak ada persoalan keluarga, mungkin korban ini pencandu narkotika. Dari keterangan warga, jika korban sering halusinasi," ujar Kepala Desa Terentang Herman Felani. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: