Film Action '13 Bom di Jakarta' Diangkat dari Kisah Nyata, Salah Satunya Ditangani Rachmad Wibowo

Film Action '13 Bom di Jakarta' Diangkat dari Kisah Nyata, Salah Satunya Ditangani Rachmad Wibowo

Film 13 Bom di Jakarta yang dibintangi Ardhito Pramono, Chicco Kurniawan, Lutesha, Ganindra Bimo dan Putri Ayudya. Foto: Tangkapan layar YouTube Visinema Pictures/jpnn.com--

"Akhirnya setelah INDODAX berdiskusi secara internal, kita sepakat untuk berkolaborasi membuat film mengenai bagaimana INDODAX membantu negara dalam mengungkap salah satu kasus terorisme di masyarakat. Kemudian lahirlah film '13 Bom di Jakarta' ini," tutur Oscar Darmawan.

BACA JUGA: Bersama Forkompimda, Kapolda Sumsel Pantau Situasi Kamtibmas Malam Pergantian Tahun Baru

Seperti diketahui, dalam film ini Chicco Kurniawan dan Ardhito Pramono memerankan tokoh Oscar Darmawan dan William Sutanto. Mereka adalah pendiri INDODAX yang tanpa diduga terbawa dalam kasus terorisme yang diprakarsai oleh seorang mantan militer bernama Arok.

Arok meminta uang tebusan dalam bentuk Bitcoin melalui platform INDODAX, dengan ancaman meledakkan 13 bom yang tersebar di Jakarta satu per satu jika permintaan tidak terpenuhi.

Film "13 Bom di Jakarta" ini merupakan salah satu wujud nyata dari INDODAX untuk ikut mengembangkan industri kreatif melalui perfilman di tanah air.

INDODAX juga rutin mengadakan sebuah festival film pendek terbesar di Indonesia setiap tahunnya untuk menggali potensi dan menjadi wadah bagi sineas muda berkreasi dengan maksimal. Festival film pendek ini dinamakan INDODAX Short Film Festival (ISFF).

BACA JUGA:Kapolda Sumsel Sebut Partisipasi Masyarakat Merayakan Pergantian Malam Tahun Baru Bakal Meningkat

Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo SIK, membenarkan peristiwa tersebut terjadi pada tahun 2015.

"Kita ungkap mom di Alam Sutra. saya tidak tahu kalau dijadikan film oleh Oscar. Oscar pengusaha muda yang merasa berterima kasih karena diselamatkan," ucap Mantan Kapolda Jambi ini.

Padahal menurut Kapolda, dirinya merasa tidak berbuat apa-apa.

"Kita ada karena masyarakat membutuhkan kita, tidak boleh kita menyakiti hati masyarakat, laksanakan tugas tulus dan iklas yakinlah itu," tutupnya.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: