Film Action '13 Bom di Jakarta' Diangkat dari Kisah Nyata, Salah Satunya Ditangani Rachmad Wibowo

Film Action '13 Bom di Jakarta' Diangkat dari Kisah Nyata, Salah Satunya Ditangani Rachmad Wibowo

Film 13 Bom di Jakarta yang dibintangi Ardhito Pramono, Chicco Kurniawan, Lutesha, Ganindra Bimo dan Putri Ayudya. Foto: Tangkapan layar YouTube Visinema Pictures/jpnn.com--

SUMEKS.CO - Film "13 Bom di Jakarta", sebuah film action terbesar di Indonesia merupakan film berdasarkan kisah nyata yang terinspirasi dari kasus terorisme yang terungkap berkat kerjasama Polri dengan crypto exchange INDODAX pada tahun 2015.

"Jadi, pada saat awal-awal kita, kita pernah terjebak dalam suatu kasus terorisme yang melibatkan peledakan beberapa bom di pusat perbelanjaan di Jabodetabek. Pelakunya meminta tebusan sebesar 100 Bitcoin," ucap CEO INDODAX Oscar Darmawan dalam siaran pers, Kamis.

Oscar Darmawan juga bercerita mengenai pengalamannya saat tiba-tiba diminta keterangan oleh pihak kepolisian terkait kasus tersebut.

Ada empat bom yang dipasang oleh para teroris dan menyebabkan adanya korban terluka akibat ledakan. Maka dari itu, banyak pihak yang terlibat pada penyelidikan itu, dari Intel, Bareskrim Mabes Polri, hingga Densus 88.

BACA JUGA:Kapolda Sumsel Turun Langsung Cek Lokasi Manggung DEWA 19 di Tanjung Senai Ogan Ilir

"Kasus saya waktu itu ditangani oleh Irjen Pol A Rachmad Wibowo, selaku Kasubdit Cyber Bareskrim Mabes Polri saat itu. Sekarang beliau menjadi Kapolda Sumatera Selatan," katanya.


Kapolda Sumsel Irjen Po A Rachmad Wibowo SIK. Foto: dokumen/sumeks.co--

"Berkat kebijaksanaan dan kecerdasan beliau. Saya terbukti tidak bersalah, bahkan jadinya saya membantu mereka untuk melakukan penyelidikan, karena saat itu blockchain masih sangat baru di Indonesia. Saya pun hingga kini kagum dengan beliau," ungkap Oscar Darmawan.

Ia mengatakan bahwa mengangkat kasus ini menjadi sebuah film layar lebar adalah salah satu upaya dari INDODAX untuk mengedukasi masyarakat luas mengenai kripto.

Menurut dia, ekosistem kripto pada masa itu masih dalam tahap awal dan belum matang seperti sekarang. Regulasi mengenai kripto pun juga belum ada di Indonesia.

BACA JUGA:109 Personel Polda Sumsel Jajaran Diganjar Kapolda Sumsel Penghargaan, Apa Saja Prestasinya?

"Oleh karena itu, kami menghadapi berbagai tantangan yang cukup pelik dalam mendirikan startup kripto di Indonesia," kata Oscar Darmawan.

Ia mengungkapkan, ide pembuatan film ini berawal dari diskusinya bersama Angga Sasongko, selaku sutradara film "13 Bom di Jakarta" pada tahun 2022 silam.

Menurut dia, Mas Angga pernah mendengar kisah terorisme bermotif ekonomi yang melibatkan Bitcoin ini, kemudian beliau meminta izin untuk mengangkat kisah tersebut untuk diceritakan kepada publik, tetapi tentunya dengan didramatisasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: