Seorang Petugas Pelipat Surat Suara di Ogan Ilir Jadi Korban Hipnotis, Pelaku Terekam CCTV
Korban hipnotis pria tak dikenal, LN, saat mengadukan nasibnya kepada petugas kepolisian yang berada di Kantor Bawaslu Kabupaten Ogan Ilir, Kamis, 11 Januari 2024.--
Pelaku terduga penghipnotis ini juga mengaku membawa barang sakti. Dimana, barang sakti yang dimilikinya ini memiliki banyak kegunaan.
"Tapi orang ini tidak mau menunjukan apa barangnya. Orang ini cuma bilang ingin menitipkan barang tersebut di Ponpes Darussalam yang dia cari," jelasnya.
Pria ini juga mengaku, bahwa menitipkan barang sakti ke Ponpes Darussalam itu merupakan amanat kakeknya.
"Nah yang namanya Herman ini nawar Rp 85 juta. Terus aku diminta jadi saksi, tapi aku dak mau, aku takut," terang LN.
BACA JUGA:IRT Jadi Korban Hipnotis, Ditawarkan Koin Emas Bernilai 1 Miliar Malah Hilang 6 Suku Emas
Saat obrolan semakin mengalir, pelaku hipnotis mengatakan, bahwa LN mengidap sebuah penyakit. Dimana, penyakit tersebut berasal dari guna-guna.
"Orang itu bilang saya ini diguna-guna, bisa muntah darah, bisa stroke, bisa mati. Terus dia ambil dari tangan ini keluar kawat dari mulutnya," katanya lagi.
Tak hanya dari tangan, pelaku hipnotis ini juga sempat memegang bahu dan paha LN untuk mengeluarkan barang-barang yang disebutnya sebagai guna-guna.
"Jadi aku berfikir, gimana ini, ngobrol di rumah aja, aku takut ngobrol dengan orang ramai. Dia bilang tidak apa, cuma 2 menit nanti dia bisa buangnya kawat itu. Jadi ibu percaya-percaya saja," jelasnya.
Pelaku sempat menanyakan aset dan harta tersembunyi apa saja yang dipunyai korban. Mulai dari uang di dompet, uang di ATM, emas, sertifikat rumah dan tanah.
"Ujung-ujungnya dia minta, ibu bisa tidak ambil uang di rumah. Aku bilang tidak bisa, karena kunci lemari ada di suami saya. Tapi disuruhnya untuk kasih alasan ke suami ada perlu segala macam," jelasnya lagi.
Awalnya pelaku meminta uang tersebut hanya untuk dilihat saja, tidak untuk diambil. Gunanya untuk didoakan uang itu agar korban cepat sehat.
"Supaya ibu sehat dan ambil penyakit tadi. Semakin banyak semakin bagus. Semakin banyak uang yang dikasih semakin cepat sembuh. Aku kasih duit di dompet Rp200 ribu tidak mau," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: