Flashback ke Zaman Rasulullah, Ini Karakter Pemuda Islam yang Hebat dan Keren

Flashback ke Zaman Rasulullah, Ini Karakter Pemuda Islam yang Hebat dan Keren

Ilustrasi--dok : sumeks.co

BACA JUGA:Allahuakbar! Tanda Sebelum Terjadi Gunung Meletus Sudah Dijelaskan Dalam 20 Surah Alquran, Ini Bunyi Ayatnya

Kecerdasan Zaid mengundang decak kagum Rasulullah sehingga Zaid ditugaskan untuk menulis setiap wahyu yang turun. 

Tidak hanya penulis wahyu, dalam 17 malam Zaid mampu menguasai bahasa Suryani sehingga menjadi penerjemah Rasul Muhammad Shallahu ‘alaihi wa sallam. Menghafal Al-Qur’an dan turut serta dalam kodifikasi Al-Qur’an. Masyaa Allah... keren bukan?

Atau butuh inspirasi dari pemuda yang bergerak di bidang militer? Islam juga punya pemuda hebat yang di usia 22 tahun sudah menjadi penakhluk Konstantinopel, ibu kota Byzantium dari pendudukan penjajah. 

Sultan Muhammad Al-Fatih namanya, Al-Fatih menjadi pemimpin terbaik yang disebutkan oleh Rasulullah dalam haditsnya. 

BACA JUGA:5 Keutamaan Surah As Sajdah yang Jarang Diketahui, Beruntung Banget Kalu Dibaca Tiap Hari

“Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam, pemimpinnya yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin, dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baiknya pasukan” (HR. Ahmad bin Hanbal)

Ketika para pemuda islam telah menjadi panglima bahkan dalam perjuangan setara negara di usia yang masih sangat belia, ada rahasia yang sangat dipegang oleh orang tua serta pemuda itu sendiri.

Karakter yang dimiliki oleh pemuda islam sangatlah kompleks. Pemuda-pemuda ini unggul secara akhirat maupun duniawi. 

Perlu dicatat mengenai karakter yang wajib dimiliki setiap pemuda muslim agar menjadi pemuda keren versi islam seperti tokoh-tokoh yang telah menginspirasi.

BACA JUGA:10 Cara Ruqyah Sesuai Anjuran Rasulullah SAW, Nomor 4 Paling Ampuh Keluarkan Setan dan Jin Dalam Tubuh

Karakter pertama ialah memiliki aqidah yang bersih. Aqidah ini menjadi pondasi paling utama agar setiap pemuda memiliki mental yang kuat dan berprinsip.

Ketaqwaan kepada Allah menjadi sebab lahirnya nilai budi yang bernilai sehingga setiap gerak pemuda akan membawa kebermanfaatan. 

Sebuah kutipan menyebutkan “muslim itu menjadi singa di siang hari dan menjadi abdi di malam hari”. Maksudnya setiap muslim hendaknya berkegiatan produktif dan bermanfaat di siang hari dan meniatkannya karena Allah.

 Sedangkan di malam harinya, pemuda-pemuda islam akan banyak beribadah kepada Allah hingga menangis karena merasa takut pada Allah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: