Hujan Membawa Berkah, Padamkan Karhutla di Jungkal Pampangan OKI, Sisakan 2 Titik Api Aktif
![Hujan Membawa Berkah, Padamkan Karhutla di Jungkal Pampangan OKI, Sisakan 2 Titik Api Aktif](https://sumeks.disway.id/upload/d09cd6841cdfedf2f5a393abadbf7dce.jpeg)
Personel Manggala Agni Daops XVII/OKI bersyukur hujan turun di lokasi karhutla Desa Jungkal Kecamatan Pampangan OKI, Jumat 17 November 2023 sore. Foto: dokumen/sumeks.co--
Menteri LHK ini, melihat langsung kondisi lahan gambut yang ada di Desa Jungkal masih terbakar dan masih terdapat titik-titik api.
Menteri LHK bersama Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni didampingi plt Bupati OKI H M Djakfar Shodik, Kepala Manggala Agni Sumatera Daops XVII/OKI, Edi Satriawan SP dan unsur terkait melaksanakan rapat di kantor Manggala Agni Daops OKI.
"Karhutla di Sumsel semuanya di lakukan monitoring, terutama di Kabupaten OKI dan Ogan Ilir. Hari ini kita bersama Gubernur Sumsel turun tinjau langsung karhutla di OKI, ujar Siti Nurbaya.
Dia mengungkapkan, karhutla di Kabupaten OKI ini, ia mendapatkan laporan bahwa ada 4 hingga 5 titik lokasi karhutla nya terjadi terus menerus.
BACA JUGA:Polda Sumsel Pantau Karhutla dari Udara di Wilayah OKI dan Ogan Ilir, Palembang Masih Dikepung Asap
Dikatakannya, untuk lahan gambut yang terjadi karhutla di Kabupaten OKI ini pemadaman sulit. Termasuk terkendalanya sumber air untuk penanganan penanggulangannya.
"Jadi untuk lokasi Jungkal yang hamparan gambut yang kebakaran terkendala sumber air, maka akan berkoordinasi dengan stakeholder dalam penanganannya," jelasnya.
Lanjutnya, dalam penanganannya akan dicarikan solusi sehingga bisa ditanggulangi. Yakni dengan mengambil air dari Sungai Komering dan dialirkan ke kanal di Desa Jungkal.
"Solusinya mengambil air dari Sungai Komering dialirkan dengan pompa ke kanal di Desa Jungkal. Ini bekerjasama dengan instansi terkait," katanya.
BACA JUGA:Baru Satu Tersangka Karhutla di OKI Selesai Proses Sidang, Tiga Tersangka Masih P-19
Kanal-kanal yang ada di Desa Jungkal, yang merupakan hamparan lahan gambut termasuk saat ini untuk air nya masih ada tetapi sudah sedikit. Sehingga saat digunakan pemadaman langsung kering.
Maka oleh karena itu terkendala sumber air dalam penanganan pemadaman karhutla sehingga dicarikan solusinya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: