Kinerja APBN Sumsel Per Semester I Tahun 2023, Tunjukkan Tren Positif

Kinerja APBN Sumsel Per Semester I Tahun 2023, Tunjukkan Tren Positif

APBN dalam mencerdaskan kehidupan bangsa juga dapat terlihat melalui belanja untuk sektor pendidikan yang telah teralisasi sebesar Rp107,81 miliar untuk Program KIP Kuliah dan Bidikmisi -foto sumeksco-

Kinerja APBN Sumsel Per Semester I Tahun 2023, Bertahan Positif

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Kinerja APBN Sumatera Selatan sampai dengan 31 Juli 2023 mencatatkan kinerja positif dalam menjaga pemulihan ekonomi dan melindungi masyarakat.

Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sumatera Selatan (DJPb Sumsel) sekaligus Kepala Perwakilan Kementerian, Lydia Kurniawati Christyanti menyatakan realisasi Belanja Negara mencapai 47,20% dari Pagu dan Pendapatan Negara mencapai 51,87% dari target.

BACA JUGA:Realisasi Belanja APBN Sumsel September Rp27,92 Triliun, Dorong Pemulihan Ekonomi

Realisasi Belanja Negara untuk Sumsel sampai dengan 31 Juli 2023 tercapai sebesar Rp21,56 triliun.

Bertumbuh sebesar 4,03% dibanding tahun lalu (yoy). Realisasi ditopang Belanja Pemerintah Pusat (BPP) yang mencapai angka Rp7,52 triliun (45,46% dari Pagu).

Adanya Belanja Transfer Ke Daerah (TKD) sebesar Rp14,04 triliun (48,19% dari Pagu).

Realisasi tersebut utamanya dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur, pendidikan, pertanian, perlindungan sosial, dan layanan publik lainnya di wilayah provinsi Sumatera Selatan.

APBN sampai dengan periode ini, tetap solid dengan kinerja yang positif dan konsisten yang ditunjukkan dalam penciptaan dampak secara langsung kepada masyarakat.

BACA JUGA:Kejati Tetapkan Dua Pengurus KONI Sumsel Sebagai Tersangka Korupsi, Diduga Rugikan Negara Rp5 Miliar.

BPP yang memberikan manfaat langsung ke masyarakat telah terealisasi sebesar Rp3,19 triliun.

Diantaranya Belanja Pembangunan/Preservasi Infrastruktur sebesar Rp909,27 miliar, yang digunakan untuk pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, Irigasi, bandara, pelabuhan dan rel KA, selain itu juga digunakan untuk Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya dan Subsidi PSU Perumahan.

Selanjutnya, belanja untuk bantuan sosial dan pertanian terealisasi sebesar Rp10,48 miliar yang digunakan untuk program rehabilitasi sosial kepada 2.208 orang penerima bantuan berupa uang atau barang.

Adanya bantuan dalam bentuk bibit/alat pertanian untuk benih padi, jagung, kedelai dan umbi holtikultura, serta peralatan prapanen dan pasca panen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: