Pernikahan Anjing Fenomena Dunia Kapitalis, Orang Menciptakan Sensasi Baru Tanpa Memandang Perasaan Orang Lain

Pernikahan Anjing Fenomena Dunia Kapitalis, Orang Menciptakan Sensasi Baru Tanpa Memandang Perasaan Orang Lain

Pernikahan anjing fenomena dunia kapitalis, orang menciptakan sensasi baru tanpa memandang perasaan orang lain. foto: anton budi asih/sumeks.co. --

“Agar kita sebagai bangsa bisa menghargai apa yang telah ditinggalkan oleh para leluhur kita,” katanya. 

Adat Jawa yang adiluhung bersumber langsung Keraton Yogyakarta dan Surakarta sudah dijaga sejak lama.

Tapi tahun ini, malah anjing nikah pakai adat Jawa dan tentu mengundang kemarahan.

Ki Abeje Janoko, Ketua Persatuan Pembiwara Republik Indonesia atau PEPARI, sekaligus Ketua Paguyuban Panatacara Yogyakarta atau PPY menyampaikan somasinya

BACA JUGA:Nikahkan Anjing Pakai Adat Jawa, 2 Penyelenggara Minta Maaf Keuskupan Agung Jakarta dan Seluruh Umat Katolik

Ki Abeje Janoko protes keras dan siap layangkan somasi.

Acara nikah anjing pakai adat Jawa, kata Ki Abeje Janoko, sangat menciderai nilai-nilai budaya yang adiluhung.

“Kami merasa mendapat pelecehan dari pelaksanaan acara itu,” tegas Ki Abeje Janoko.

BACA JUGA:Anjing Kok Nikah Pakai Adat Jawa, Paguyuban Penatacara Yogyakarta Geram, Kasih Waktu Minta Maaf 3 Kali 24 Jam 

Pasangan anjing kok nikah pakai adat Jawa. Peristiwa ini membuat Paguyuban Penatacara Yogyakarta geram.

Mereka kasih waktu penyelenggara acara untuk minta maaf 3 kali 24 jam.

Jika tidak akan digugat!

Ki Abeje Janoko, sebagai pelaku seni dalam dunIa jasa wedding angkat bicara.

BACA JUGA:Nikahkan Anjing Pakai Adat Jawa, 2 Penyelenggara Minta Maaf Keuskupan Agung Jakarta dan Seluruh Umat Katolik

Ki Abeje Janoko menegaskan acara nikah anjing adat Jawa itu menciderai nilai-nilai budaya adiluhung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: