Ribuan Tak Punya KTP, Warga Suku Anak Dalam Nabung Uang dan Emas Dikubur Dalam Tanah di Tenda Pemukiman Mereka
Ribuan tak punya KTP, warga suku anak dalam nabung uang dan emas dikubur dalam tanah di tenda pemukiman mereka. foto: ist/sumeks.co.--
Untuk kamuflase, kadang pada bagian atas ‘kuburan harta’ itu jadi tungku tempat masak. Atau barang lain.
“Tapi ada juga yang simpan uang atau emas di bawah tempat tidur. Kalau mau pindah, baru gali lagi barang-barangnya,” tambah Jafarin.
Selain berburu, warga SAD di Muratara juga menjual sawit brondol yang jatuh ke tanah. Mereka pungut, lalu jual.
Beda dengan warga SAD di Provinsi Jambi yang rata-rata beralih profesi jadi pekerja di perkebunan.
“Karena itu mereka banyak tabungannya. Juga sudah dapat rumah, dapat lahan, sampai presiden turun langsung.
BACA JUGA:Sambangi Warga Suku Anak Dalam, Kapolres Muratara Sampaikan Permintaan Ini
Kalau di Muaratara, tidak ada perhatian untuk kami,” cetusnya.
Jafarin menambahkan, kalau saja ada bantuan lahan dan rumah seperti warga transmigrasi untuk warga SAD, banyak dari mereka yang mau berhenti melangun (berpindah-pindah).
Mereka juga ingin punya kehidupan yang lebih baik, terjamin dan bermasyarakat.
Punya tempat tinggal yang jelas, penghasilan tetap.
Apalagi, saat ini kehidupan nomaden yang masih mereka lakoni makin sulit.
Hutan sudah banyak jadi areal perkebunan atau pertambangan.
Jumlah satwa buruan makin sedikit. Salah satu indikasi, dulu mereka bisa dapat rusa tiap hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: koransumeks