Ribuan Tak Punya KTP, Warga Suku Anak Dalam Nabung Uang dan Emas Dikubur Dalam Tanah di Tenda Pemukiman Mereka

Sekarang sudah sangat langka.

BACA JUGA:Gubernur Jambi Fasilitasi Generasi Penerus Suku Anak Dalam Masuk Pesantren, 1 Jadi Tentara, 2 Jadi Polisi

Sering warga SAD diusir saat berburu di areal perkebunan milik perusahaan. 

Tidak ada jaminan kesejahteraan, kesehatan, pendidikan dan lainnya.

Beberapa tahun lalu sempat ada anak-anak mereka yang bersekolah. Tapi kemudian fasilitas itu tutup.

Sebagai Temenggung warga SAD Muratara, Jafarin mengaku sudah bosan menyuarakan kemerdekaan sosial bagi warganya.

BACA JUGA:Juliana, Perempuan Pertama dari Suku Anak Dalam Pendampingan Baznas Kuliah Sampai ke Perguruan Tinggi

Tak ada lagi sentuhan maupun perhatian khusus dari pemerintah. (zul)

 

 

 

 

Sumber: koransumeks