Alumni Al Zaytun Kecewa, Panji Gumilang Langgar Ucapannya Sendiri

Alumni Al Zaytun Kecewa, Panji Gumilang Langgar Ucapannya Sendiri

Alumni Ponpes Al Zaytun, Muhammad Ikhsan kecewa dengan Panji Gumilang dituding melanggar ucapannya sendiri--

Kontroversi Al Zaytun pertama kali muncul saat melaksanakan shalat Idul Fitri 1444 H lalu. Shaf laki-laki dan perempuan bercampur, dan jarak shalat berjauhan atau tidak sesuai ajuran. 

 

Dalam video yang diunggah akun snack video @Camaraderie Channel, dengan narasi pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang membuat peraturan yang aneh. Dimana para santrinya dilarang menggunakan sarung. 

 

BACA JUGA:Pegawai Al Zaytun Dibuat Seperti Bebek, Alumni: Panji Gumilang Wajib Bayar Rp 2,1 M Pada 116 Guru Diusir Paksa

 

Larangan menggunakan sarung itu bukan hanya dalam melaksanakan shalat, melainkan dalam keseharian juga. 

 

Dalam narasi video itu tulis pengakuan seorang mantan anggota Negara Islam Indonesia (NII), yang tidak tulisannya, menyebutkan di Al Zaytun, santri hanya diperoleh menggunakan jas. 

 

Jika ketahuan menggunakan sarung, santri yang bersangkutan akan dimarah. Menggunakan sarung umumnya santri dilarang. Sedangkan pakaian seperti umat Nasrani, justru dijadikan seragam. 

 

Aturan nyeleneh juga mulai diketahui publik sejak shalat Idul Fitri 1444 H, shaf laki-laki bercampur dengan perempuan, Masjid Rahmatan Lil Alamin Mahad Al Zaytun. Dalam masjid besar itu terdapat kursi untuk jamaah, layaknya dalam gereja. Seluruh jamaah laki-laki menggunakan jas. 

 

BACA JUGA:Eks Alumni Ponpes Al Zaytun Bongkar Kedok Asli Panji Gumilang, Ternyata Antek Yahudi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: