Lebih Elegan, Minta Ardiansyah Tempuh Jalur Hukum Bukan Demo

Lebih Elegan, Minta Ardiansyah Tempuh Jalur Hukum Bukan Demo.-Foto: dokumen/sumeks.co -
PALEMBANG, SUMEKS.CO - Wali Kota Pagaralam, Ludi Oliansyah angkat bicara terkait aksi demo yang mengatasnamakan pemilik tanah yang terkena rencana proyek perpanjanga run way Bandara Atung Bungsu beberapa waktu lalu.
Melalui kuasa hukum, Adv Dr HM Antoni Toha SH, MH, All.Arb mempersilahkan masyakat yang mengklaim tanah mereka terkena proyek tersebut untuk menempuh upaya hukum sehingga terlibat elegan dan memilki kepastian hukum.
"Kami persilahkan jika memang ada bukti otentik terkait kepemilikan tanah tersebut untuk menempuh upaya hukum. Tidak perlu sampai demo-demo sampaikan secara elegan Pak Walikota siap menerimanya," sebut Antoni di kantornya bersama Wali Kota Pagaralam, Ludi Oliansyah di kantornya kepada awak media, Jumat 10 Oktober 2025.
Antoni menegaskan jika terkait permasalahan tersebut sebetulnya Pemkot Pagaralam telah melayani dan memfasilitasi sejak tahun 2024.
BACA JUGA:Jelang Nataru, Penumpang di Bandara Atung Bungsu Pagaralam Masih Normal
Yang saat itu telah dilakukan rapat-rapat hingga dilakukannya peninjauan lapangan dengan pendamping pihak kejaksaan Pagaralam selaku Jaksa Pengacara Negara (JPN).
Hasil dari peninjauan lapangan tersebut pihak Ardiansyah selaku yang mengklaim pemilik tanah dengan alasan hak berupa Sertifikat Hak Milik (SHM) tidak dapat menunjukkan titik pasti koordinat tanah yang diklaim sebagai miliknya tersebut.
Dan hal itu juga dituangkan dalam hasil risalah rapat lanjutan yang digelar di Pemkot Pagaralam tahun 2024 tersebut yang salah satu kesimpulan bila akan diganti rugi dasar hukumnya harus kuat dengan titik kordinat posisi tanah jelas.
"Jika kita paksakan ganti rugi tentu akan berdampak kepertanggujawaban keuangan negara, semua harus melalui proses yang jelas, transparan dan terukur serta memiliki kepastian hukum," katanya.
BACA JUGA:Gunung Api Dempo Pagaralam Erupsi, Semburan Abu Vulkanik hingga Setinggi 200 Meter
Yang berujung dengan digelarnya aksi-aksi demo baik di Pagaralam maupun di depan kantor Pemprov Sumsel beberapa waktu lalu.
Menariknya, menurut Antoni berdasarkan investigasi dan insformai, peseta pendemo mayoritas bukan berasal dari warga Pagaralam.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: