Serangan Balik MUI Telak! Justru Panji Gumilang Tukang Bohong, MUI Keluarkan Tantangan

Serangan Balik MUI Telak! Justru Panji Gumilang Tukang Bohong, MUI Keluarkan Tantangan

Ketua Bidang Dakwah dan Ukhwah MUI Pusat, KH Muhammad Cholil Nafis menegaskan, justru Panji Gumilang lah yang bohong atas segala pernyataannya terhadap MUI.--

BACA JUGA:Makin Ngawur, Panji Gumilang Tegas Akan Menggagas Santri Perempuan Ponpes Al Zaytun Jadi Imam Khatib

Wapres pun meminta pihak terkait untuk berkoordinasi dengan Kemenpolhukam dan Kemenang, untuk menindak tegas Ponpes Al Zaytun. 

"Saya dengar sudah ada dari Jawa Barat, dari MUI saya minta dikoordinasikan ditingkat Kemenkopolhukam, untuk membahas langka apa yang harus diambil," tegas Wapres. 

Jadi setelah kita kaji, itu memang sudah ada penyimpangan. Kemudian akan ada rapat koordinasi di Kemenkopolhukam dan Kementerian Agama, minta ditindaklanjuti," sambung Wapres. 

Bahkan, sikap tegas Wapres ini didengar langsung Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal (purn) Moeldoko, yang membutnya tertunduk. Sebab selama ini Moeldoko terkesan membela Al Zaytun. 

BACA JUGA:Panji Gumilang Samakan MUI dengan LSM: Ngerti Tabayyun Aja Nggak

Bahkan, Moeldoko sempat mengeluarkan pernyataan tidak ada yang menyimpang di Al Zaytun. 

Kontroversi ajaran Ponpes Al Zaytun Indramayu menuai banyak pihak, diantaranya seperti salam pembuka yang menggunakan salam dalam bahasa Ibrani, yang biasa digunakan orang Yahudi. 

Kemudian adanya aturan perempuan diperbolehkan menjadi khotib solat Jumaat. Pada tahun 2011 lalu, Panji Gumilang yang merupakan pimpinan Ponpes Al Zaytun juga dikaitkan dengan Negeri IsIam Indonesia atau NII. 

Atas dugaan keterlibatan Al Zaytun dengan NII itu, Panji Gumilang sempat dua kali menjalani pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri.

BACA JUGA:Panji Gumilang Sering Nyanyikan Havenu Shalom Alehem, Yahya Waloni Curiga Pimpinan Al Zaytun Antek Yahudi

Sejumlah kontroversi Panji Gumilang membuat masyarakat Indramayu mulai bergerak. Tanggal 15 Juni 2023 lalu, ratusan massa sudah menggeruduk Al Zaytun. 

Kemudian berlanjut Kamis 21 Juni 2023, ribuan massa kembali meminta segala kontroversi dan polemik Al Zaytun, diusut.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: