Warga Sekitar Al Zaytun Pilih Shalat di Luar, Al Zaytun Tertutup Orang Luar

Warga Sekitar Al Zaytun Pilih Shalat di Luar, Al Zaytun Tertutup Orang Luar

Warga Sekitar Al Zaytun Pilih Shalat di Luar, Al Zaytun Tertutup Orang Luar--

BACA JUGA:Fazil Alumni Al Zaytun 11 Tahun Dirujak Kang Anom Viral, Tak Tahu Fardu Wudhu dan Langsung Pamit Undur Diri

Dalam video akun TikTok @Fajar Official 2023, beberapa perempuan cantik menyanyikan lagu itu.

Sambil memegang bendera bintang segi enam atau Bintang Daud, perempuan yang diperkirakan warga Israel itu dengan semangat menyanyikan lagu Hevenu Shalom Alehem.

Dalam narasi video disebut bila lagu dalam bahasa Ibrani itu memiliki arti, "Kami (Yahudi) datang dengan damai". Lagu ini biasanya dinyanyikan dalam kebaktian agama Yahudi.

Bahkan, lagu ini juga sering dinyanyikan sebagai bagian dari ibadah atau doa bersama umat Yahudi.

Lagu ini mulai viral di jagat maya setelah, video pimpinan Al Zaytun, Panji Gumilang mengajak hadirin dalam sebuah acara yang digelar di Al Zaytun, menyanyikan lagu tersebut.

BACA JUGA:FPI Geruduk Kemenag, Aksi 266 Tuntut Cabut Izin dan Tutup Ponpes Al Zaytun, Habib Rizieq Turun?

Kemudian video lain pun menyusul. Beberapa warga Al Zaytun juga menyanyikan lagu ini, yang diiringi dengan berbagai alat musik.

Dalam aksi demontrasi Kamis 15 Juni 2023 lalu, massa tandingan Al Zaytun juga menyanyikan lagu ini, yang diiringi dengan berjoget.

Disisi lain, mantan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Jenderal (purn) AM Hendropriyono ngotot tidak ada penyimpangan ideologi di Pondok Pesantren Al Zaytun.

Laki-laki yang dijuluki Bapak Intelejen Indonesia itu pun sudah melakukan penelitian ke Al Zaytun, untuk memastikan Al Zaytun terkait NII.

Menurut Hendropriyono selama dirinya menjadi Kepala BIN, sasaran intelejen adalah masalah ideologi. Pada Al Zaytun, penelitian dilakukan untuk memastikan Al Zaytun masih menganut ideologi NII.

BACA JUGA:Murka dan Ingin Bubarkan Ponpes Al Zaytun, Habib Bahar bin Smith Ditantang Santri Adu Ilmu

Kemudian BIN melakukan penyelidikan, dengan membentuk tim, dengan unsur Kementerian Agama dan MUI, termasuk Polri. Yang memimpin tim dari Kementerian Agama.

"Hasilnya, secara ideologi, tidak ada NII. Jadi tidak bernapaskan NII. Ini justru wawasannya kebangsaan. Disitu ada gedung pembelajaran Soeharto, Soekarno, Bung Hatta," kata Hendropriyono, yang merupakan Kepala BIN pertama.

Saat peletakan batu pertama, Hendropriyono mewakili Megawati untuk gedung Soekarno. Secara ideologis, kata Hendropriyono, Al Zaytun tidak ada penyimpangan.

Hendropriyono beralasan, pihaknya hanya menyelidiki ideologi politik saja. Hasilnya tidak ada penyimpangan.

"Tidak ada apa-apa. Mereka tetap ngerti, pancasila ngerti. Semua ngerti. Jadi buat saya tugas saya selesai," katanya.

Menurut Hendropriyono, tuduhan Panji Gumilang itu NII. Sehingga Al Zaytun juga dianggap NII. Sehingga dirinya bela mati-matian.

Hendropriyono pun mengingatkan, jangan intelejen selalu dibilang tukang rekayasa.

BACA JUGA:Geram Al Zaytun Dibilang Sesat dan Haram, Panji Gumilang 'Serang' MUI dengan Sarang Teroris

"Laporan kepada presiden, mulai dari Kapolri, BIN, Panglima TNI, Menteri Agama dan Mendagri, menyampaikan laporan, tidak ada tanda-tanda ada indikasi penyimpangan ideologi," kata Hendropriyono.

Hendropriyono mengaku, dua kali datang ke Al Zaytun.

Pertama dirinya mewakili Megawati peletakan batu pertama gedung Soekarno.

"Kedua, Panji Gumilang mengundang Hendropriyono dalam pernikahan anaknya di Al Zaytun. Banyak juga pejabat datang," ungkap Hendropriyono.

Meski pernyataan Hendropriyono ini bertolak belakang dengan pengakuan Pendiri Yayasan Pesantren Indonesia, Imam Suprianto dalam program salah satu televisi swasta nasional.

Imam pun blak-blakan menyebut "Pak Kumis" sebagai pemilik Al Zaytun. Bahkan, selama berpuluh-puluh tahun tidak tersentuh segala persoalan di Al Zaytun, lantaran sosok Pak Kumis itu.

"Kan dulu semua orang maklum. Orang-orang umum sudah (tahu). Eh jangan mainan Zaytun loh, itukan punya Pak Kumis, katanya gitu kan. Itu orang tahu siapa Pak Kumis itu," kata Imam.

Tapi, kata Imam, selanjutnya Pak Kumis mendelegasikan Al Zaytun kepada generasi lebih muda. Sehingga posisinya saat ini diurus kelompok lebih muda.

BACA JUGA:Geram Al Zaytun Dibilang Sesat dan Haram, Panji Gumilang 'Serang' MUI dengan Sarang Teroris

Saat host bertanya siapa sosok Pak Kumis itu? Imam pun langsung menyambutnya dengan ketawa lebar.

"Kalau nggak tahu Pak kumis tanyalah," kata Imam.

Imam sempat memberi gambaran siapa Pak Kumis dimaksud. Menurut sosok Pak Kumis itu sempat menjadi orang yang berpengaruh di negeri ini.

"Jadi dulu siapa yang dekat dengan beliau, mbahnya intelijen Indonesia. Gitu ajah, gitu. Apa saya disuruh terus terang lagi siapa Pak Kumis itu? Pasti anda tahu," ungkap Imam sambil ngagak

Saat ini, kata Imam, yang memiliki posisi sangat dekat sekali dengan Al Zaytun, dan sangat menentukan di pemerintahan, yakni seorang Kepala Staf Kepresidenan Jendral (purn) Moeldoko.

"Saya sendiri prihatin, yang kemarin-kemarin masih membanggakan dan sebagainya. Pak moeldoko ini bagaimana gitu kan," kata Imam.

Kamis 15 Juni 2023, Forum Indramayu Menggugat mendemo Al Zaytun. Ada lima tuntutan dalam akainya.

BACA JUGA:Santriwati Ciamis Ajak Santri dan Santriwati Indonesia Berantas Penyimpangan Ajaran Al Zaytun

1. Usut tuntas dugaan ajaran sesat Al-Zaytun libatkan MUI dan KEMENAG;

2.  Usut tuntas dugaan tindak pidana pemerkosaan atas laporan Sdri. KARTINI perempuan asal Indramayu yang diduga korban pemerkosaan Panji Gumilang

3. Tegakan UPPA tentang kepemilikan tanah dan tindak pidana penguasaan tanah diduga Al-Zaytun merampas tanah rakyat dan menguasai ribuan hektar tidak jelas ijin peruntukannya (Lidik pencucian uang);

4. Hentikan pembuatan Dersus (Dermaga Khusus Al-Zaytun) di Desa Eretan Kec. Kandanghaur dan jalan khusus / jalan pribadi yang sedang dibuat di Desa Lonyod Wanguk, disambungkan lurus dengan Al-Zaytun sangat berbahaya jika dimanfaatkan praktek penyelundupan senjata, narkoba dan perdagangan manusia;

5. Al-Zaytun tidak ada manfaatnya sama sekali untuk masyarakat sekitar tidak ada tenaga kerja, santri asal Indramayu dan tertutup tidak bisa diakses secara umum.

Polemik Al Zaytun ini sudah berlangsung beberapa bulan terakhir. Awal mulanya sebuah video shalat Idul Fitri yang digelar Al Zaytun, yang memperoleh jamaah laki-laki dan perempuan campur.

Kemudian muncul rentetan lain pernyataan kontroversi dari pimpinan Al Zaytun Syekh Panji Gumilang. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: