Juragan Kopi Bongkar Kelakuan Saifuddin Ibrahim Selama di Al Zaytun, Ngaku Ahli Al Quran, Sering Nampol Santri
Saifuddin Ibrahim --
Menurut Pendeta Saifudin Ibrahim, Islam itu berlaku apabila Negara Islam, Umat Islam, dan hukum Islam. Lantas, ketika MUI mengatur Syekh Panji Gumilang, pimpinan Ponpes Al-Zaytun Indramayu, dianggap Pendeta Saifudin Ibrahim mengada-ada.
"Enak aja ngatur-ngatur. Salat pakai jas, emang kayak kalian ke masjid nggak pakai celana dalam," lanjutnya.
Kemudian, Pendeta Saifudin Ibrahim juga mengungkapkan bahwa kencing tidak membatalkan wudhu, asal tidak membasahi lantai.
Kemudian, wanita diperbolehkan menjadi khatib Idul Fitri, Idul Adha, dan Salat Jumat. Pendeta Saifudin Ibrahim juga menambahkan bahwa nanti ada salat berjamaah, yang dimana makmumnya laki-laki sedangkan imamnya perempuan.
"Nggak salah, jangan ikutin undang-undang abad ke-7 itu. Lakukan pembaharuan Islam, yang lebih jelas lagi di hadapan supaya kita bisa hidup toleransi dan damai," paparnya.
Hal tersebut sesuai dengan motto Ponpes Al-Zaytun Indramayu, yakni, pusat pendidikan yang toleransi dan damai, membangun Indonesia yang lebih hebat di masa yang akan datang.
"Kalau Pak Jokowi mau untuk periode ketiga, tanya sama Panji Gumilang dia ahlinya. Ahli strategi, dan ahli tipu-tipu juga," tutupnya. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: