HADEH! Tak Cuma Dugaan Penistaan Agama, Panji Gumilang Terseret 5 Kasus Lainnya, No 5 Azab Allah Sangat Pedih

HADEH!  Tak Cuma Dugaan Penistaan Agama, Panji Gumilang Terseret 5 Kasus Lainnya, No 5 Azab Allah Sangat Pedih

Ilustrasi--

SUMEKS.CO - Lilitan kasus yang menimpa Pimpinan Ponpes Al Zaytun Indramayu Panji Gumilang menjelma jadi gurita. Tak Cuma dituntut dalam kasus penistaan agama, beberapa kasus lain juga menyeret nama pimpinan ponpes yang kotroversi itu.

Selama ini publik hanya dihebihkan dengan kasus dugaan penistaan agama ajaran sesat yang dilakukan Panji Gumilang. Hasil pengembangan yang dilakukan aparat berwenang, membukakan beberapa kasus lain yang dikaitkan dengan Panji Gumilang.


panji gumilang--

 

Hasil penelusuran dari bebagai  sumber, kasus yang didugakan kepada Panji Gumilang yakni:

1. Dugaaan penistaan agama

2. Dugaan pelanggaran Undang-undang  ITE

3. Dugaan penggelapan dana

4. Dugaan Korupsi dana bansos

5. Dugaan penyalahgunaan zakat

BACA JUGA:Keluarga Santri Al-Zaytun Sebut Panji Gumilang Wajibkan Anaknya Pacaran Setiap Jumat

Kasus ini masih terus didalami pihak yang berwajib. Puluhan saksi masih terus diperiksa terkait dugaan pelanggaran hukum yang dilakukan Panji Gumilang.

Sebelumnya, salah satu orang tua santri Pondok Pesantren Al-Zaytun Indramayu yang diduga menjadi korban pelecehan seksual bakal menghajar Panji Gumilang saat di persidangan nanti.

Dikutip SUMEKS.CO dari akun Snack Video @ss170222, 20 Agustus 2023, orang tua santri tersebut mengaku bahwa kehamilan anaknya diketahui usai Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriyah lalu.

Pihak keluarga santri berharap, pelaku pelecehan seksual dihukum seberat-beratnya. Karena, perbuatan pelaku telah merenggut masa depan anaknya.

Santri korban pelecehan seksual tersebut berinisial, NI. Menurut orang tuanya, NI mengikuti kegiatan pesantren sejak tahun 2017 lalu. Namun, ternyata di 2023, NI mendapatkan perlakuan buruk.

BACA JUGA:Panji Gumilang Terlilit Kasus Hukum, Kemenag Bimbing Guru Al Zaytun, Terapkan Konsep Madrasahku adalah Surgaku

Berdasarkan pengakuan orang tua santri, setiap Jumat anaknya tersebut diwajibkan untuk berpacaran. Kemudian, perbuatan zina ini bisa ditebus dengan membayar denda Rp 2 juta.

Satu per satu, kabar tentang Ponpes Al-Zaytun Indramayu kini mulai bermunculan. Baru-baru ini, postingan salah satu orang tua santri Ponpes Al-Zaytun Indramayu di media sosial Facebook pada tahun 2010, kembali mencuat.

Postingan itu, terkait dengan alasan anaknya ditarik dari Ponpes Al-Zaytun Indramayu. Adapun salah satu orang tua santri yang membuat pernyataan tersebut, yakni, Marwan Siregar asal Medan.

Dalam postingannya, Marwan sengaja mengeluarkan anaknya dari Ponpes Al-Zaytun Indramayu, lantaran aturannya yang dinilai menyalahi syariat Islam.

Tidak hanya itu, Marwan juga berkeluh kesah lantaran dirinya dimintai Rp 15 juta, ketika hendak membawa anaknya keluar dari Ponpes Al-Zaytun Indramayu.

BACA JUGA:Gugatan Panji Gumilang Bergulir, Ridwan Kamil: ‘Insyaallah Urusan Al Zaytun Selesai Sesuai Harapan Masyarakat’

"Mengingat setelah anak saya diterima menjadi santri di Ponpes Al-Zaytun Indramayu, menurut perjanjian akte notaris akan dididik, dibina, dan dibesarkan serta dipelihara berdasarkan ajaran Islam," paparnya.

Akan tetapi, dalam kenyataannya praktek pembinaan dan pembelajaran yang dilakukan di Ponpes Al-Zaytun Indramayu tidaklah seperti yang diharapkan.

Isu mengenai adanya wanita yang diduga disekap di Pondok Pesantren Al-Zaytun Indramayu kembali mencuat. Hal itu beredar luas di media sosial Snack Video.

Salah satu akun Snack Video yang mengunggah isu tersebut, yakni, akun @ss170222. Di dalam video itu, menampilkan seorang wanita yang mengaku seorang santriwati

Santriwati ini mengungkap bahwa dirinya santriwati di Ponpes Al-Zaytun Indramayu. Santriwati ini mulai menempuh pendidikan di Ponpes Al-Zaytun Indramayu sejak tahun 2000.

BACA JUGA:Keluarga Santri Al-Zaytun Sebut Panji Gumilang Wajibkan Anaknya Pacaran Setiap Jumat

Saat itu, usia santriwati ini masih 15 tahun. Menurut santriwati tersebut, ketertarikannya terhadap Ponpes Al-Zaytun Indramayu, lantaran visi misi  yang ditawarkan.

Yakni, pendidikan Islam yang berkualitas. Namun, alangkah terkejutnya santriwati tersebut, setelah masuk ke Ponpes Al-Zaytun Indramayu dirinya mendapatkan perlakuan buruk.

Santriwati ini mengaku dirinya sering disekap. Tak hanya itu, santriwati ini juga mengatakan, dirinya sering dipaksa untuk melayani laki-laki di Ponpes Al-Zaytun Indramayu.

"Setiap kamar saya selalu dipanggil ke kamar. Saya disuruh melakukan hal-hal tidak senonoh dengan dia. Saya tidak berani menolak, karena dia bilang itu bagian dari ibadah dan akan mendapatkan pahala," tuturnya.

Sebelumnya, borok pimpinan Ponpes Al-Zaytun Indramayu, Panji Gumilang, kembali dibongkar. Kali ini Panji Gumilang diduga melakukan pelecehan terhadap santriwatinya sendiri.

BACA JUGA:Borok Panji Gumilang Terbongkar Lagi, Diduga Paksa Santriwati Al-Zaytun Hingga Berhenti Datang Bulan, Faktanya

Terbongkarnya borok Panji Gumilang tersebut, sebagaimana diunggah oleh akun Snack Video @ss170222, 19 Agustus 2023. Dimana, video tersebut membahas dugaan pelecehan serta pemaksaan yang dilakukan Panji Gumilang terhadap santriwatinya.

Akibat pelecehan dan pemaksaan yang dilakukan Panji Gumilang, santriwatinya tersebut sampai-sampai berhenti datang bulan atau hamil. Santriwatinya tersebut mengaku, semua itu berawal saat dirinya diajari Panji Gumilang terkait ilmu metafakta.

"Belajar ilmu metafakta, katanya ilmu itu tidak bisa dijelaskan dengan menggunakan akal. Jadi, saya disuruhnya harus melepaskan pakaian," ungkap santriwati tersebut.

Pada saat disuruh melepas pakaian, santriwati Ponpes Al-Zaytun Indramayu tersebut sebenarnya merasakan kecurigaan, karena tidak bisa diterima dengan akal sehat.

"Pada saat itu saya nggak mau, tapi dia tetap maksa. Lalu, dia bilang kalau kamu nggak mau berarti kamu masih menggunakan akal," kata menirukan perintah pimpinannya itu.

BACA JUGA:Panji Gumilang Terlilit Kasus Hukum, Kemenag Bimbing Guru Al Zaytun, Terapkan Konsep Madrasahku adalah Surgaku

Akan tetapi, meskipun santriwati tersebut berusaha keras untuk menolak, tapi tetap saja santriwati Ponpes Al-Zaytun Indramayu ini tidak bisa menolak keinginan Panji Gumilang. Terlebih, pada saat itu tidak ada orang sama sekali.

"Jujur saja saya sangat sedih telah diperlakukan seperti ini, karena niat saya datang dari jauh memang untuk menuntut ilmu. Ya Allah berikanlah petunjuk Ya Allah," ucapnya.


panji gumilang--

Kendati dirinya sudah ternoda akibat prilaku Panji Gumilang, namun santriwati Ponpes Al-Zaytun Indramayu berharap, tidak ada lagi orang-orang yang berulah kepadanya.

"Ini sudah mengotori lembaga pendidikan. Apalagi, ini pesantren," katanya lagi.

Akan tetapi, video pengakuan dari santriwati yang beredar luas di media sosial tersebut, belum bisa dipastikan kebenarannya. Pasalnya, tidak ada penjelasan dari pihak berwenang terkait hal tersebut. *

 

 

 

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: