KOAR! Ternyata Keuangan Al Zaytun Masih Ditanggung Negara, Pertahun mendapat Suntikan Dana Rp 43 Miliar
Keuangan Ponpes Al Zaytun ternyata masih berketergantungan dengan negara. --
“Kami seperti sandwich, kami tak setuju dengan Panji Gumilang tapi kami tak seperti yang dikatan mas Ken,” bantahnya.
Tentang tudingan salatnya nggak diwajibkan, puasa juga nggak diwajibkan, ibadah haji juga.
“Itu tidak dipraktekkan di santri, jadi mas Ken itu dipraktekkan dimana? Bukan di Al Zaytun itu,” tegasnya.
Apalagi kalau dikatakan jika membayar Rp2 juta diperbolehkan zina. “Itu tidak benar,” lanjutnya.
“Itu tuduhan paling mengerikan itu, kita dituduh apa sama lingkungan kita, keluarga dan tetangga,” selorohnya.
Selama 6 tahun di Al Zaytun, syariat Islam itu benar-benar dilaksanakan.
“Tapi yang kini terjadi kami semua (alumni) benar-benar bingung itu”.
“Kami tak membantah apa yang terjadi hari ini di Al Zaytun, bahkan itu sudah saya lihat di facebook-nya pengurus itu mereka sudah nyanyi-nyayi Yahudi itu tapi saat itu belum viral,” ungkapnya.
Di tempat lain ada juga alumni pondok pesantren (ponpes) Al Zaytun yang juga tidak ragu menunjukkan ijazahnya.
Bahkan dia menantang netizen untuk mencoba melibat dengan seksama ada sesuatu yang beda disitu.
“Coba dilihat baik-baik ada sesuatu yang beda disitu. Coba komen..yang udah ketemu komen ya…”, pinta pria berkacamata itu.
Alumni Al Zaytun ini menunjukan 2 lembar ijazahnya. ijazah saat dia lulus Mts dan ijazah saat dia lulus MA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: