Keistimewaan Syekh Abdul Qadir Jaelani Ternyata Sudah Tampak Sejak Baru Dilahirkan

Keistimewaan Syekh Abdul Qadir Jaelani Ternyata Sudah Tampak Sejak Baru Dilahirkan

SUMEKS.CO - Rajanya para waliyullah, Syekh Abdul Qadir Jaelani, ternyata telah memiliki keistimewaan pada dirinya sendiri sejak baru dilahirkan.

Syekh Abdul Qadir Jaelani, dilahirkan pada tanggal 1 Ramadan 470 Hijriah. Ibunya mengandung Syekh Abdul Qadir Jaelani saat sudah berusia 60 tahun.

Saat baru dilahirkan, Syekh Abdul Qadir Jaelani ternyata sudah menjalankan puasa atas izin Allah SWT. Dimana, dia tidak mau menyusu sejak terbit fajar hingga maghrib.

BACA JUGA:Karomah Syekh Abdul Qadir Jaelani, Pakaiannya Tak Pernah Dihinggapi Lalat, Burung Pun Jatuh Saat Diliriknya

Namun, kebesaran Syekh Abdul Qadir Jaelani ternyata bukanlah semata-mata karena nasab dan karomah yang dimilikinya.

Syekh Abdul Qadir Jaelani adalah pemuda yang cerdas, pendiam, memiliki budi pekerti yang luhur, jujur, serta sangat berbakti kepada orang tuanya.

Selain itu, kemasyhuran nama Syekh Abdul Qadir Jaelani, karena kepandaiannya dalam menguasai berbagai ilmu pengetahuan. Terutama dalam bidang agama.

Syekh Abdul Qadir Jaelani menguasai ilmu fiqih dan ushul fiqih. Kendati menguasai mazhab hanafi, Syekh Abdul Qadir Jaelani pernah menjadi mufti syafi'i di Baghdad.

BACA JUGA:Kisah Syekh Abdul Qadir Jaelani yang Tidak Mau Mengagungkan Orang Kaya, Justru Lebih Menghormati Fakir Miskin

Di samping itu, Syekh Abdul Qadir Jaelani dikenal sebagai sosok yang alim dan wara' atau bisa menjaga diri dari hal-hal yang dilarang atau tidak pantas dilakukan oleh seorang penuntut ilmu atau pelajar.

Hal tersebut berkaitan dengan ajaran sufi yang dipelajarinya. Syekh Abdul Qadir Jaelani juga suka tirakat melakukan riyadah dan melawan hawa nafsu.

Selain penguasaannya dalam ilmu fiqih, Syekh Abdul Qadir Jaelani juga dikenal sebagai peletak dasar ajaran tarekat khadiriyah.

Syekh Abdul Qadir Jaelani juga disebut sebagai orang yang memberikan spirit keagamaan bagi banyak umat. Karena itu, banyak ulama yang menjulukinya muhyidin.

Sumber: