Puluhan Tahun Usaha Pembuatan Ikan Salai, Gadis Belum Disentuh Perhatian Pemerintah

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Kepulan asap dari salah satu rumah warga, akan terlihat jika melintas di daerah Jakabaring Palembang, tepatnya di simpang Tegal Binangun, Jakabaring. 

Asap tersebut berasal usaha pembuatan ikan salai, milik Gadis (55) yang sudah berlangsung puluhan tahun. 

Ikan dipanggang di atas bara api. Untuk itu, Gadis akan membakar kayu akasia hingga menjadi bara api. Ikan yang sudah dibersihkan disusun pada wadah berbentuk persegi lalu diasapi. 

Gadis pemilik usaha pembuatan ikan salai ini sudah puluhan tahun menggeluti usaha tersebut. Kurang lebih telah berjalan 45 tahun.

BACA JUGA:Pelaku Usaha UMKM Palembang Dapat PInjaman Tanpa Agunan

Dia menceritakan, usaha pembuatan ikan salai ditekuninya bersama sang suami tercinta bernama Bunyamin (57). 

"Awalnya bersama suami, usaha pembuatan ikan salai ini berada di Jl Rambutan, Kabupaten Banyuasin dan baru pindah kesini kurang lebih hampir 15 tahun," ungkap Gadis, dibincangi SUMEKS.CO, Ahad, 19 Maret 2023.

Proses produksi ikan salai, membutuhkan waktu berjam-jam lamanya sebelum akhirnya siap untuk dikemas dan dijual kepada masyarakat.

Setiap harinya, Gadis, dibantu putranya dan dua karyawan mulai proses pembuatan sekira pukul 05:00 Wib. Diawali dengan membersihkan ikan lalu disusun dan mulai ditaruh diatas rak khusus, hingga proses pengasapan selesai sekira jam 11 malam.

BACA JUGA:Janji Sandiaga Uno : Fasilitas Promosi Produk UMKM Sumsel

Berbagai jenis ikan bisa dibuat ikan salai. Seperti Lele, Patin, Mujair, Baung Laut, Baung Sungai, dan Lais.

Ikan sebagai bahan baku dibeli dari Pasar Induk Jakabaring Palembang dan sebagian lagi seperti ikan lele merupakan hasil kolam sendiri. 

Gadis memiliki lima petak tambak ikan yang terletak tidak jauh dari tempat usahanya.

"Dalam satu kali produksi bisa membuat 100 hingga 200 kilogram ikan salai," tuturnya.

Sumber: