Warga Merapi Barat Lahat Dinyatakan Hilang Terseret Arus Banjir Bandang
Heri Jauhari, warga Desa Gunung Agung, Kecamatan Merapi Barat yang dinyatakan hilang terseret arus sungai. Foto: dokumen/sumeks.co.--
BACA JUGA:Banjir Bandang Hantam Desa Lubuk Nipis Muara Enim, 10 Hektar Sawah dan 62 KK Terdampak
Kepala Desa Pelajaran Idil Adha mengatakan bahwa banjir yang melanda desanya dan Desa Nanti Giri disebabkan curah hujan yang terjadi sejak Rabu 8 Maret pukul 18.00 hingga Kamis 9 Maret 2023 pagi.
Tumpahan air dari perbukitan dan pegunungan membuat air Sungai Lintang dan Sungai Itam meluap.
"Banjir ini banjir bandang," kata Idil Adha saat dihubungi SUMEKS.CO, Kamis 9 Maret 2023.
Sungai Lintang, lanjut Idil Adha, sumber airnya berasal dari perbukitan di Kecamatan Jarai. Sedangkan Sungai Itam, banjir disebabkan karena tumpahan air dari pegunungan. "Sungai tidak bisa menampung air dan meluap," ujarnya.
BACA JUGA:Ratu Dewa Perintahkan ASN Pemkot Palembang Bantu Korban Banjir Bandang di Lahat
Ketinggian air sampai pukul 09.00 hari ini, lanjut Idil Adha, mencapai 80 cm. Sehingga rumah warga berbentuk permanen, terendam air. Bagi warga yang rumahnya berbentuk panggung, banjir tidak masalah.
“Rata-rata rumah warga di desa kami berbentuk permanen atau beton,” terangnya.
Dampak dari banjir, tambah Idil Adha, ada 200 KK pemilik warga desanya yang terendam. Untuk sementara, warga mengungsi ke balai desa atau rumah warga yang berbentuk panggung.
“Warga kita ungsikan ke tempat lebih tinggi,” tandasnya.
Dia bersyukur banjir yang melanda Desa Pelajaran, tidak menyebabkan korban jiwa. Warga keburu bangun dan ketinggian air tidak mencapai 1,5 meter. “Kalu ayek (air) tinggi, bahaye,” pungkasnya.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: