Ada Upah Bongkar

Ada Upah Bongkar

--

 

LAHAT, SUMEKS.CO – Meskipun saat ini warga tidak lagi alami kesulitan mencari gas LPG 3 kilogram, alias gas melon, namun harga jual gas melon tersebut masih terasa jauh dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan. Untuk gas melon sendiri, HET yang ditetapkan seharga Rp 15.650, sedangkan harga jual di warung-warung di harga Rp 25.000.

 

Arsyaran (40) pemilik pangkalan gas LPG 3 Kg di Kelurahan Pasar Lama, Kota Lahat mengatakan, untuk di pihaknya kenaikan harga itu, untuk pembayaran upah bongkar gas. Untuk pengambilan gas, pihaknya lakukan di dua tempat yakni di Kabupaten Muara Enim dan Desa Tanjung Baru Kecamatan Merapi Barat, Lahat, dengan harga Rp 13.800 pertabung gas 3 kilogram. Namun pihaknya terpaksa jual dengan harga Rp 16.500.

 

“Sudah ada HET, tapi kita juga butuh upah bongkar. Ada lima orang yang ikut bantu bongkar, dan itu kita upah jasanya. Jika ke warung kita jual Rp 16.500 pertabung gas 3 kilogram, untuk warga kita beri harga Rp 17.000 pertabung gas 3 kilogram," ujarnya, Senin (20/2).

 

Arsyaran menjelaskan, ada resiko yang dihadapi dalam penjualan gas, yaitu berat ringannya tabung gas. Untuk ukuran tabung gas 3 kilogram, terkadang ada warga yang protes tentang berat ringannya tabung gas. Oleh karena itu, warga diberi pilihan untuk lakukan penukaran tabung selagi masih di tempat. Sedangkan untuk tabung tersebut, dikembalikan ke agen untuk ditukar kembali.

 

“Ada 280 tabung untuk setiap kali pengisian, itu khusus warga di Kelurahan Pasar Lama. Untuk Pembelian tabung dibatasi, yaitu satu tabung untuk setiap rumah. Tapi, karena jumlah pengambilan tabung yang hanya dua minggu sekali, tabung yang tersisa dititipkan ke warung maksimal lima tabung. Tujuannya untuk penuhi kebutuhan warga sebelum jadwal pengisian selanjutnya," jelasnya. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: