Sosok Usang Meranjat dan Usang Rimau, Cikal Bakal Berdirinya Desa Meranjat di Ogan Ilir 

Sosok Usang Meranjat dan Usang Rimau, Cikal Bakal Berdirinya Desa Meranjat di Ogan Ilir 

Inilah makam Usang Meranjat yang masih terpelihara dengan baik. Konon kabarnya Usang Meranjat merupakan orang pertama yang mendiami Desa Meranjat Kabupaten Ogan Ilir.-Foto: Hetty/sumeks.co-

BACA JUGA:Ini Kondisi Terkini 18 Anak Panti Asuhan Fisabillah Al Amin Palembang

"Meskipun kami tidak mengetahui secara pasti mengenai makam ini, namun kami dari Pemerintah Desa Meranjat 1 tetap akan memelihara makam ini," tegasnya.

Maka, tak heran, jika areal ini dijadikan oleh Pemdes Meranjat 1 sebagai area wisata. Pasalnya, di dekat Masjid Jamik ini terdapat pula Tanggo Rajo yang kabarnya merupakan tempat pemandian raja pada zaman dahulu.

Selain nama Usang Meranjat, cikal bakal Desa Meranjat juga terdapat nama Usang Rimau. Usang Rimau ini semasa hidupnya, konon sangat sakti mandraguna.

Wilayah jelajahnya juga banyak dan jauh. Karena itu, ia dihormati dan disegani, dan usang Rimau menjadi salah satu ikon Desa Meranjat.

BACA JUGA:Blind Spot, Truk Tronton Lindas Pengendara Sepeda Motor Thunder hingga Tewas di Tempat

Makam Usang Rimau terletak di seberang lebak Desa Meranjat 1. Dulu, di bawah tahun 2000, hampir setiap tahun warga Meranjat ziarah ke makam Usang Rimau, dengan naik perahu besar yang disebut warga Perahu Pedaunan.

Aktivitas ziarah ke makam Usang Rimau ini oleh masyarakat setempat disebut Ngantar Kembang.

Acara ini dipimpin oleh tetua, akan tetapi acara ini tidak ada syiriknya, hanya ziarah sambil berdoa kepada Allah SWT, minta kebaikan dan keselamatan bagi desa dan warganya.

Peserta Ngantar Kembang ini sebagian besar kaum muda mudi desa. Kegiatan ini diagendakan pada musim air besar atau air dalam.

Warga berharap, tradisi Ngantar Kembang ini tetap dilanjutkan sebagai salah satu aktivitas wisata Lebak Meranjat pada musim air dalam.

Sedangkan, pada musim air surut, lebak ini kering. Air hanya terlihat pada sungai dan anak-anaknya yang disebut warga Batang Hari. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: