Tugas Aji Santoso Jelang Lawan Arema di Tengah Polemik Internal Persebaya
Pelatih Persebaya Aji Santoso (Perebaya.id)--
Azrul yang dari 2017 mengasuh Persebaya kini telah menyatakan pergi. Ia pergi dari jabatannya sebagai presiden klub, tetapi belum tentu melepas saham mayoritasnya atas Persebaya.
BACA JUGA:Persebaya Sudah Tiga Kali Kalah, Kali Ini Lawan Klub Papan Bawah, Bonek Ricuh Bench Digulingkan
Hingga proses itu menjadi nyata dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 2023, perusahaan Azrul dan keluarganya masih tetap menguasai Persebaya. Ya, PT DBLI saat ini adalah pemegang mayoritas saham Persebaya.
Fokus Lawan Arema
Di tengah polemik menagemen, Persebaya Surabaya enggan berleha-leha dan tetap melakukan latihan.
Persebaya dipastikan tidak bisa menikmati libur dengan nyaman. Sebab, Bajul Ijo sedang terseok-seok, menelan tiga kekalahan beruntun, termasuk dipermalukan RANS Nusantara FC 1-2, dalam BRI Lig 1
Rentetan kekalahan itu sampai membuat fans Persebaya atau Bonek murka. Mereka bahkan sempat mengamuk di Stadion Gelora Delta dan merusak sejumlah fasilitas setelah Bajul Ijo dihajar RANS yang notabene klub promosi.
Ini sebabnya Persebaya memilih tetap melakukan latihan. Apalagi, lawan selanjutnya adalah Arema FC yang sudah menanti di Stadion Kanjuruhan, Sabtu 1 Oktober 2022.
BACA JUGA:Sidang AKBP Dalizon Kembali Ditunda, ini Penyebabnya
"Latihan hari ini saya lebih banyak mengajak bicara para pemain. Ini juga jadi bagian tugas saya. Salah satunya adalah untuk menyiapkan mental anak-anak untuk segera bangkit," ujar pelatih Aji Santoso.
Aji menyebut mentalitas sangat penting agar Persebaya bisa keluar dari keterpurukan. Pemain tidak hanya tertekan oleh ekspektasi suporter, juga perasaan kecewa lantaran tidak bisa meraih hasil yang diinginkan. Itu belum ditambah sejumlah pemberitaan lainnya yang dianggap Aji akan semakin memberatkan pemain.
Karena itu perbaikan mental ini penting. Jeda sekitar dua pekan karena FIFA match day harus bisa dimaksimalkan. "Tugas utama saya saat ini adalah menjaga pemain untuk tidak terpengaruh dengan berita-berita yang beredar selama ini. Jadi hal ini yang paling saya antisipasi," ucap mantan juru taktik Persela Lamongan itu.
Aji menjelaskan perasaan kecewa dan sedih yangd dirasakan pemain sebetulnya merupakan hal wajar. Hanya saja tidak boleh berlarut-larut karena ada saatnya pemain harus segera move-on.
"Rasa penyesalan dan kesedihan yang sempat ada sudah cukup. Saatnya kami sudah harus pikirkan evaluasi untuk pertandingan berikutnya," tandasnya, dilaman LIB. ((cnn/sindo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: